Dua Sekolah Indonesia Juarai Kompetisi Internasional AIA Healthiest Schools


Dua sekolah asal Indonesia, UPTD SD Negeri Papela, Nusa Tenggara Timur dan SMP Negeri 43 Bandung, Jawa Barat, menjuarai kompetisi internasional AIA Healthiest Schools (AHS) Competition tahun ketiga.
Program ini merupakan inisiatif unggulan dari program AIA Healthiest Schools (AHS) yang bertujuan membekali siswa berusia 5 hingga 16 tahun dengan berbagai sumber daya untuk mendorong gaya hidup sehat. Sejak pertama kali diperkenalkan, program AIA Healthiest Schools telah berkembang ke delapan negara di Asia Pasifik serta membawa dampak positif bagi ribuan siswa dan tenaga pengajar.
Kompetisi ini bertujuan mendorong sekolah-sekolah untuk mengembangkan ide-ide inovatif dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat, mulai dari peningkatan gizi seimbang, aktivitas fisik, dan kesehatan mental, hingga penerapan prinsip keberlanjutan.
Kompetisi AHS tahun ajaran 2024/2025 mencatat jumlah partisipasi terbanyak sejak pertama kali program ini diadakan. Hal ini mencerminkan kreativitas luar biasa dari para siswa dan guru dalam mendorong perubahan perilaku yang berkelanjutan.
"Kompetisi AIA Healthiest Schools bukan hanya tentang penghargaan, tapi juga tentang memicu gerakan positif yang melampaui batas ruang kelas. Inisiatif ini adalah wujud nyata dari tujuan kami yaitu membantu masyarakat untuk hidup lebih sehat, lebih lama, lebih baik," kata Group Chief Marketing Officer AIA, Stuart A. Spencer, dalam siaran pers, Senin (7/7).
Ia mengucapkan selamat kepada UPTD SD Negeri Papela, Nusa Tenggara Timur yang menjadi Regional Winner dalam kompetisi tersebut. Ia juga memberikan ucapan selamat kepada pemenang lainnya.
“Kami sangat bangga melihat dua sekolah dari Indonesia berhasil meraih penghargaan tertinggi dalam AIA Healthiest Schools," ujar Chief Marketing Officer AIA Indonesia, Kathryn Parapak.
Ia menilai kemenangan ini menjadi satu langkah dalam upaya mewujudkan Generasi Emas Indonesia. "Prestasi ini adalah wujud komitmen insan pendidikan Indonesia terhadap kemajuan kualitas pendidikan serta gaya hidup sehat, yang terbukti bisa membawa dampak nyata dan berprestasi di tingkat internasional,” ujarnya.
Para pemenang menerima penghargaan dalam acara seremonial regional yang meriah di Da Nang, Vietnam, dengan total hadiah senilai US$ 100.000 atau Rp1,6 miliar (kurs Rp16.240/US$) untuk mendukung inisiatif keberlanjutan dan kesehatan yang terus berjalan di sekolah masing-masing.
Regional Winner – UPTD SD Negeri Papela, Indonesia
Sekolah dasar yang berlokasi di pulau terpencil Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, ini membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berinovasi. Para siswa dan guru meluncurkan proyek bertajuk “Ecolitera: The Trash Tells a Story” untuk menghadapi masalah sampah dan rendahnya literasi.
Mereka menciptakan furnitur kelas, papan literasi, kebun sekolah hingga pupuk untuk petani lokal melalui daur ulang sampah seperti botol plastik, ban bekas, dan limbah rumah tangga. Proyek ini berhasil meningkatkan skor literasi membaca dan menulis hingga 70% sekaligus menanamkan kepedulian lingkungan kepada siswa.
Pemenang kategori Health & Sustainability Award – Tessaban 1 Kittikachorn School, Thailand
Sekolah ini mengubah tantangan polusi udara menjadi solusi inovatif, dengan cara menciptakan produk ramah lingkungan dari daun-daun gugur. Hasilnya, kualitas nutrisi dan kebugaran siswa meningkat, serta terjadi penurunan tingkat polusi di lingkungan sekitar.
Pemenang kategori Mental Wellbeing Award – SMP Negeri 43 Bandung, Indonesia
Siswa-siswi mengembangkan aplikasi mobile untuk pelaporan bullying secara anonim dan menyediakan akses terhadap sumber daya dukungan emosional. Upaya ini berhasil menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman, inklusif, dan mendukung kepercayaan diri siswa.
Pemenang kategori Active Lifestyles Award – Jaffna Hindu College, Sri Lanka
Melalui sistem peminjaman sepeda yang terjangkau, sekolah ini mendorong gaya hidup aktif bagi seluruh siswa dan komunitas sekitar.
Pemenang kategori Healthy Eating Award – Happy Hollow National High School, Filipina
Dengan mengintegrasikan pertanian organik, edukasi gizi, dan pelatihan keterampilan hidup, siswa diajak untuk menanam sendiri makanan mereka, memperbaiki pola makan, serta mengasah keterampilan praktis untuk masa depan.
Program AIA Healthiest Schools 2025/2026 akan menjangkau lebih banyak negara, termasuk Australia, Kamboja, Hong Kong, Indonesia, Tiongkok Daratan, Malaysia, Filipina, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam.