Circulate Capital Investasi di 2 Perusahaan Daur Ulang Indonesia

Hari Widowati
4 Juli 2025, 16:32
Circulate Capital, daur ulang, plastik
Circulate Capital
Circulate Capital, perusahaan manajemen investasi ekonomi sirkular yang berkantor pusat di Singapura, mengumumkan dua investasi baru di perusahaan daur ulang Indonesia.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Circulate Capital, perusahaan manajemen investasi ekonomi sirkular yang berkantor pusat di Singapura, mengumumkan dua investasi baru di perusahaan daur ulang Indonesia. Circulate Capital berinvestasi di Pelita Mekar Semesta (PMS) dan Polindo Utama untuk meningkatkan skala solusi daur ulang dan memperkuat rantai pasokan di daerah dengan kebutuhan dan peluang besar.

Seiring permintaan akan plastik daur ulang yang terus meningkat dan percepatan kebijakan di seluruh Asia, Circulate Capital terus berinvestasi pada perusahaan ekonomi sirkular. Investasi ini mencerminkan komitmen jangka panjang perusahaan dan keyakinan bahwa pasar berkembang seperti Indonesia tidak hanya memberikan manfaat lingkungan, tapi juga langkah konkret menuju pertumbuhan bisnis.

"Indonesia adalah salah satu negara dengan peluang terbesar untuk meningkatkan solusi ekonomi sirkular global. Dengan kombinasi tepat antara permodalan, dukungan teknis, dan akses pasar, perusahaan seperti Polindo dan PMS bisa menjadi pemimpin nasional dan regional dalam solusi siklus sampah plastik," kata Dondi Hananto, Associate Investment Partner Asia Tenggara yang juga Head of Indonesia, Circulate Capital, dalam keterangan resmi yang diterima Katadata.co.id, Jumat (4/7).

Dana Segar Bakal Mendongkrak Kapasitas PMS dan Polindo

PMS adalah perusahaan daur ulang plastik yang telah beroperasi di Jawa Timur lebih dari 15 tahun. PMS mendaur ulang poliolefin, jenis plastik yang umumnya digunakan untuk kemasan dan kantong. Investasi dari Circulate Capital akan meningkatkan kapasitas produksi PMS sebesar tiga kali lipat untuk produk blow-film.

Dana itu juga akan meningkatkan kapasitas produksi pelet daur ulang yang berkualitas tinggi dan mendukung pusat pengumpulan serta penyortiran sampah plastik di beberapa kota. Selain memproduksi pelet daur ulang, PMS juga memperoduksi barang jadi seperti kantong sampah dan plastik untuk keperluan pertanian.

"Investasi ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan kami menuju visi untuk menjadi perusahaan daur ulang kelas dunia," ujar Willyam Wiranda, CEO PMS.

Polindo Utama adalah perusahaan daur ulang PET (polyethylene terephthalate) dengan pengalaman lebih dari 20 tahun. Perusahaan menjalankan operasi terintegrasi dari pengumpulan, pencucian, hingga produksi kepingan dan pelet.

PET merupakan jenis plastik yang umum digunakan pada botol air minum dan soda, serta dapat diproses menjadi materi daur ulang yang aman untuk makanan (food grade).

Polindo berfokus pada daur ulang sampah plastik pasca-konsumsi. Perusahaan memastikan bahan dikumpulkan langsung dari pengguna akhir.

"Investasi dari Circulate Capital memungkinkan Polindo untuk meningkatkan kapasitas produksi kami secara signifikan dan memperluas jenis plastik yang dapat kami proses," kata Daniel Lawrence, CEO Polindo Utama.

Setiap tahun, Polindo mengumpulkan dan mendaur ulang lebih dari 2,8 miliar botol plastik. Investasi dari Circulate Capital ini akan menambah kapasitas daur ulang PET Polindo. Perusahaan juga akan mulai memroses jenis plastik tambahan untuk memenuhi permintaan korporat akan bahan daur ulang yang berkualitas dari sumber terlacak.

Secara akumulatif kedua perusahaan itu diperkirakan akan mendaur ulang 320.000 ton sampah plastik, menambahkan lebih dari 30.000 ton kapasitas daur ulang baru, dan meningkatkan kesejahteraan sekitar 10.000 pekerja di seluruh sektor persampahan hingga 2030.

Indonesia Pasar Strategis untuk Industri Daur Ulang

Indonesia menghasilkan sekitar 6,8 juta ton sampah plastik setiap tahun, dengan lebih dari 70% berisiko mencemari lingkungan. Namun, Indonesia juga memiliki ekosistem daur ulang lokal yang produktif, didukung oleh gelombang kebijakan dan permintaan konsumen yang mempercepat pergeseran menuju ekonomi sirkular.

“Investasi ini sangat penting untuk membangun ekonomi sirkular di Indonesia,” ujar Karyanto Wibowo, Direktur Senior Public Affairs & Sustainability, Danone Indonesia.

Danone Indonesia bermitra dengan Circulate Capital mendukung para pelaku daur ulang lokal memperkuat infrastruktur yang dibutuhkan untuk berkembang seiring pertumbuhan Indonesia. "Ini menunjukkan komitmen kuat Danone AQUA untuk memberikan dampak positif yang nyata bagi lingkungan dan perekonomian Indonesia,” tuturnya.

Nurdiana Darus, Head of Sustainability dan Corporate Affairs Unilever Indonesia, mengatakan pendaur ulang memiliki peran krusial dalam mengatasi tantangan pengelolaan sampah dan mendorong ekonomi sirkular di Indonesia.

"Investasi ini mendukung pengembangan infrastruktur daur ulang yang inklusif di Indonesia, sejalan dengan upaya kami untuk mencapai ambisi bersama mengakhiri polusi plastik - melalui pengurangan, sirkulasi, dan kolaborasi," kata Nurdiana.

Circulate Capital telah mendukung 23 perusahaan di Asia dan Amerika Latin, menyalurkan modal untuk mendaur ulang plastik, mendorong dampak iklim, dan membangun rantai pasokan yang tangguh dan sesuai kebutuhan masa depan. Sebelum dua investasi ini, portofolio perusahaan telah menambah kapasitas daur ulang sebesar 455.000 ton per tahun, menghindari 627.000 ton emisi CO2e, dan meningkatkan taraf hidup lebih dari 6.600 pekerja.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...