Tangani Sampah Plastik di Laut, Bank Pembangunan Global Alokasikan Rp 55,27 T

Hari Widowati
11 Juni 2025, 17:10
sampah plastik, sampah laut
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/nz
Peserta memungut sampah saat kegiatan aksi bersih sampah laut di Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Minggu (19/1/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Sekelompok bank pembangunan berencana menginvestasikan setidaknya US$ 3,4 miliar (Rp 55,27 triliun, kurs Rp 16.260) pada 2030 untuk mengatasi polusi plastik di laut. Pendanaan ini akan memperluas cakupan dan daya tembak finansial dari upaya terbesar di dunia untuk mengatasi masalah sampah plastik di lautan yang terus berkembang.

Dengan tren saat ini, PBB memperkirakan sampah plastik yang masuk ke laut dapat meningkat tiga kali lipat menjadi 37 juta metrik ton per tahun pada tahun 2040 dari sekitar 11 juta ton pada 2021.

Yang menjadi perhatian khusus adalah pertumbuhan mikroplastik, yang mencemari semua samudra utama, serta tanah dan udara, dan masuk ke dalam tubuh hewan, tumbuhan, dan manusia.

Pemimpin proyek Bank Investasi Eropa (EIB) Stefanie Lindenberg mengatakan, nilai dana yang dialokasikan untuk mengatasi polusi plastik di lautan dapat terus meningkat seiring bergabungnya mitra lain.

Inisiatif Lautan Bersih (Clean Oceans Initiative atau COI) ini juga melibatkan bank pembangunan Prancis, Jerman, Spanyol, dan Italia, serta Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan. Presiden EIB Ambroise Fayolle mengatakan bank-bank tersebut telah mengerahkan 4 miliar euro (Rp 74,36 triliun) investasi yang dijanjikan antara tahun 2018 hingga Mei 2025, lebih cepat dari target akhir tahun.

Dengan fokus pada pengelolaan limbah padat, air limbah, dan air hujan yang lebih baik, proyek-proyek pada tahap awal mencakup peningkatan pengolahan air limbah di Sri Lanka, pengelolaan limbah padat di Togo, dan perlindungan banjir di Benin.

Meskipun hal tersebut akan tetap menjadi fokus investasi tahap berikutnya, proyek ini akan diperluas untuk menyasar sumber-sumber hulu limbah. Misalnya, dengan membantu mengembangkan bentuk-bentuk kemasan baru dan memastikan lebih banyak limbah yang didaur ulang.

“Kami melihat ada peran bagi kami. Untuk mengurangi jumlah plastik baru yang dibutuhkan, atau setidaknya dapat disimpan di dalam sistem,” kata Lindenberg, seperti dikutip Reuters.

Pendanaan Murah untuk Turunkan Risiko Sampah Plastik di Lautan

Bank dapat membantu menurunkan risiko pengembangan teknologi, jenis kemasan dan produk baru. Misalnya, dengan menyediakan pendanaan yang lebih murah, hibah, atau investasi ke dalam dana pihak ketiga.

Selain membantu membangun jaringan proyek yang dapat diinvestasikan, program ini juga akan bekerja sama dengan bank-bank pembangunan di wilayah lain, terutama yang beroperasi di Asia dan Amerika Latin, yang merupakan sumber utama limbah laut.

Lindenberg mengatakan Bank Pembangunan Asia (ADB) juga telah bergabung dalam tahap kedua inisiatif pendanaan untuk mengatasi sampah plastik di laut. ADB diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan kontak lokal yang kuat. Selanjutnya, EIB menjajaki kerja sama dengan Bank Dunia dan Bank Pembangunan Inter-Amerika.

Negara-negara tersebut akan bertemu pada Agustus mendatang untuk menghasilkan kesepakatan dalam pengendalian polusi plastik. Pada pertemuan di Busan, Korea Selatan pada Desember 2024, mereka gagal mencapai kesepakatan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...