Circ akan Bangun Pabrik Daur Ulang Serat Katun dan Poliester di Prancis


Perusahaan daur ulang tekstil yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Circ, menerima dukungan dari pemerintah Prancis dan Uni Eropa untuk membangun pabrik senilai US$ 500 juta (Rp 8,23 triliun) di Prancis. Fasilitas ini akan menjadi pabrik pertama yang mendaur ulang kapas dan poliester dalam skala industri.
Pemerintah Prancis mengatakan pabrik yang akan dibangun di Saint-Avold itu akan mampu memproses 70.000 metrik ton serat kain per tahun. Pabrik akan beroperasi mulai tahun 2028 dan mempekerjakan 200 orang.
Pembangunan pabrik daur ulang serat katun dan poliester itu didanai melalui kombinasi ekuitas dan utang. "Pabrik ini akan berusaha untuk mendapatkan hibah dan jaminan termasuk Jaminan Proyek Strategis dari pemerintah Prancis," kata Kepala Eksekutif Circ, Peter Majeranowski, kepada Reuters, Jumat (16/5).
Menciptakan ekonomi sirkular dengan mendaur ulang lebih banyak barang adalah bagian penting dari upaya Uni Eropa untuk mencapai nol emisi bersih pada 2050. Meski demikian, upaya-upaya ini masih belum merata. Majeranowski mengatakan pabrik daur ulang tersebut akan menandai titik balik bagi industri tekstil dunia.
“Ini akan menjadi pabrik (daur ulang) polycotton skala industri pertama di dunia,” ujarnya.
Majeranowski mengungkapkan, saat ini sebagian besar pakaian yang diproduksi merupakan campuran dari poliester dan kapas. Hal itu membuat kain tersebut sangat sulit untuk didaur ulang. Namun, keberadaan pabrik daur ulang ini menjadi sebuah tonggak penting bagi industri tekstil dan fesyen.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan industri fesyen bertanggung jawab atas 10% emisi gas rumah kaca global. Industri ini juga menggunakan lebih banyak energi daripada industri penerbangan dan perkapalan jika digabungkan. Industri fesyen juga merupakan konsumen utama air dan pencemar sumber air.
Circ Gunakan Teknologi Hidrotermal
Sejumlah perusahaan sedang mengembangkan teknologi untuk mendaur ulang jutaan ton limbah polycotton yang dihasilkan setiap tahunnya. Kebutuhan akan teknologi daur ulang serat kain meningkat di tengah permintaan dari para peritel yang ingin meningkatkan kredensial keberlanjutan mereka dan memenuhi peraturan yang lebih ketat.
Circ menggunakan teknologi hidrotermal untuk mengurai poliester tanpa merusak kapas, sehingga keduanya dapat dipulihkan dalam proses yang sama dan digunakan kembali.
Peritel pakaian Inditex dan Patagonia telah mengambil bagian dalam upaya sirkularitas Circ. Bahan-bahan hasil daur ulang yang dihasilkan perusahaan ini telah digunakan oleh berbagai merek, termasuk Zara yang dimiliki oleh Inditex.
Mitra Circ dalam pembangunan pabrik ini termasuk Worley, GEA, dan Andritz. "Tujuan kemitraan ini adalah untuk menggunakan pabrik daur ulang ini sebagai model bagi pabrik-pabrik di masa depan, ujar Majeranowski.
Ia mengungkapkan banyak minat dari perusahaan-perusahaan fesyen dunia, dari Asia Selatan, Asia Timur, hingga Amerika Serikat dan Kanada untuk menggunakan produk serat hasil daur ulang pabrik Circ.