Komdigi Butuh Tambahan Anggaran Rp 12,6 T untuk Program BTS hingga Pusat Data

Kamila Meilina
7 Juli 2025, 19:27
komdigi, anggaran, bts
ANTARA FOTO / Akbar Nugroho Gumay
Jaringan BTS
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkapkan kebutuhan anggaran sebesar Rp 20,36 triliun untuk tahun 2026. Namun, berdasarkan surat bersama antara Kementerian Keuangan dan Bappenas, pagu indikatif yang diterima Komdigi hanya sebesar Rp 7,75 triliun.

Ini berarti terdapat kekurangan anggaran sebesar Rp 12,61 triliun yang diperlukan untuk menjalankan program-program prioritas.

Kekurangan tersebut akan digunakan untuk mendanai empat program prioritas Komdigi yakni:

1. Pembangunan dan Penguatan Infrastruktur Digital

Ismail menjelaskan, program Pembangunan dan Penguatan Infrastruktur Digital membutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp 7,76 triliun.  Dana ini disebutnya akan digunakan untuk pengembangan dan pemeliharaan BTS 4G di wilayah Papua dan non-Papua, pengoperasian akses internet, serta operasi dan pemeliharaan satelit Satria-1.

Selain itu, anggaran juga dialokasikan untuk sertifikasi infrastruktur digital dan proses terrestrialisasi jaringan guna memperluas pemerataan akses layanan digital di berbagai wilayah.

2. Pengembangan dan Penguatan Ekosistem dan Ruang Digital 

Total kebutuhan anggaran program ini sebesar Rp 3,19 triliun. Saat ini Komdigi baru memperoleh Rp 412 miliar, sehingga masih memerlukan tambahan Rp 2,77 triliun. 

Anggaran ini akan difokuskan pada operasi dan pemeliharaan Pusat Data Nasional (PDN) dan cadangannya (PDNS), pemantauan aktivitas digital melalui sistem pengawasan seperti DKBPST, serta penanganan konten ilegal dan pengawasan transaksi elektronik.

Angggaran ini juga akan digunakan untuk pelatihan literasi digital bagi kelompok rentan, pemberian beasiswa melalui program Digital Talent Scholarship, serta penguatan sumber daya manusia digital nasional.

3. Komunikasi Publik dan Media

Program Komunikasi Publik dan Media memerlukan anggaran sebesar Rp 313 miliar, yang saat ini belum tersedia dalam pagu indikatif. Dana ini akan digunakan untuk mendukung kampanye komunikasi publik terkait berbagai isu strategis.

Beberapa program yang menggunakan anggaran ini termasuk pembangunan desa, pemberdayaan koperasi dan UMKM, ketahanan energi dan pangan, program makanan bergizi gratis, serta promosi investasi dan penguatan sektor pertahanan.

4. Dukungan Manajemen dan Operasional

Terakhir, Ismail menjelaskan program Dukungan Manajemen dan Operasional membutuhkan anggaran sebesar Rp 3,57 triliun. Namun, pagu yang tersedia saat ini baru Rp 1,8 triliun.

Kekurangan sebesar Rp 1,77 triliun ini diperlukan untuk membiayai kebutuhan rutin seperti gaji, tunjangan, serta kegiatan operasional pengawasan dan manajemen internal kementerian.

Lapor DPR

Sekretaris Jenderal Komdigi, Ismail, menyampaikan bahwa pagu indikatif tersebut terdiri dari Rp 2,9 triliun dana rupiah murni dan tambahan lainnya.  Oleh sebab itu, Komdigi melaporkan kebutuhan tersebut kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Kami sudah mendapatkan masukan dari seluruh unit kerja. Kebutuhan Komdigi ini ada di angka Rp 20,361 triliun. Sehingga dibutuhkan kekurangan anggaran sebesar Rp 12,615 triliun," ujarnya dalam rapat dengan Komisi I DPR RI, Senin (7/7). 



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...