Opang Paksa Ibu dan Bayi Turun dari Taksol, Asosiasi Ojol Singgung soal Wilayah


Viral di media sosial ojek pangkalan alias opang memaksa suami, istri dan bayinya untuk turun dari taksi online di Stasiun Tigaraksa di Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang. Asosiasi Driver Online atau ADO meminta kepolisian mengusut kasus ini dan memberikan sanksi kepada pelaku.
“Soal pembagian wilayah di stasiun dan simpul massa memang menjadi masalah sejak dulu. Apalagi yang banyak penumpang hampir 24 jam seperti stasiun,” kata Ketua ADO Taha Syafariel kepada Katadata.co.id, Senin (28/7).
“Akan tetapi, pembagian wilayah atau titik jemput sudah diatur di Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 118 dan 12. Hanya saja terkadang wilayah ini dikuasai kelompok yang bertindak dengan cara premanisme,” pria yang akrab disapa Ariel itu menambahkan.
Oleh karena itu, menurut dia kejadian opang memaksa ibu dan bayi turun dari taksi online di Stasiun Tigaraksa di Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, perlu diusut tuntas oleh kepolisian.
Kronologi Opang Paksa Ibu dan Bayi Turun dari Taksi Online
Polresta Tangerang mengungkapkan kronologi penumpang taksi online yang diturunkan paksa oleh sekelompok opang di Stasiun Tigaraksa di Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang.
"Dari hasil penyelidikan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (25/7), sekitar jam 2 siang," kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah dalam keterangan pers, Minggu (27/7).
"Dari keterangan beberapa saksi, awalnya ada suami istri yang turun di Stasiun Tigaraksa, keduanya kemudian memesan moda transportasi taksi online dengan titik penjemputan di depan Stasiun Tigaraksa," Indra menambahkan.
Kemudian oleh beberapa opang, sopir taksi online yang sudah membawa penumpang suami istri dengan bayi itu ditegur.
Beberapa ojek pangkalan itu kemudian menegur pengemudi taksi online agar tidak mengambil penumpang di depan stasiun tersebut.
"Penumpang perempuan yang mendengar opang menegur sopir taksi online akhirnya ikut berbicara. Sehingga terjadi adu mulut antara opang dengan penumpang taksi online," kata Indra.
Indra menambahkan situasi kemudian menjadi lebih ramai. Penumpang taksi online itu akhirnya dipaksa untuk turun dari mobil dan diminta naik opang.
"Namun setelah turun, penumpang itu memilih berjalan kaki. Sedangkan taksi online melaju untuk meninggalkan Stasiun Tigaraksa, untuk identitas penumpang taksi online sedang kami dalami," kata Indra.
Saat tiba di lokasi, Indra Waspada yang didampingi Kasat Reskrim Kompol Arief Nazaruddin Yusuf dan Kapolsek Cisoka Iptu Anggio Pratama, langsung menemui beberapa pengemudi tukang ojek pangkalan.
Ia terlebih dahulu mendengar keterangan dan keluhan yang disampaikan tukang ojek pangkalan. Selanjutnya, Indra memberikan edukasi dan imbauan agar segala sesuatu tidak didasarkan pada emosi.
"Kata kuncinya, sama-sama cari makan. Opang dan ojol sama-sama cari makan. Harus dengan tenang, jangan emosi. Penumpang justru menjadi korban," ujar Indra.
Indra juga turut mendengar keterangan dari pengemudi taksi online setelahnya. "Kami akan memfasilitasi keduanya untuk duduk bersama, agar ada solusi," Indra menambahkan.
Indra Waspada menegaskan, segala tindakan yang meresahkan akan ditindaklanjuti. Oleh karena itu, dia mengingatkan agar tukang ojek pangkalan tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan diri sendiri.