Ribuan Driver Ojol Akan Demo di Istana Merdeka Hari Ini, Imbau Pengemudi Offbid


Sekitar 50 ribu pengemudi ojol dan kurir yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua alias Garda akan melakukan aksi demo di depan Istana Merdeka, Jakarta, pada hari ini (21/7) pukul 13.00 WIB.
"Ini sebagai bentuk akumulasi kekecewaan para pengemudi ojek online dan kurir online atas tidak tegas dan tidak responsifnya Kementerian Perhubungan dan Menteri Perhubungan yang membiarkan persoalan tuntutan aksi sebelumnya secara berlarut-larut," kata Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono, Minggu (20/7).
Selain di depan Istana Merdeka, demo ojol akan dilakukan di sekitar gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jalan Medan Merdeka Selatan.
Lima Tuntutan Driver Ojol
Aksi demo ojol pada hari ini (21/7) untuk menyampaikan lima tuntutan, di antaranya:
- Mendorong adanya UU Transportasi Online atau Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu).
- Kemenhub menurunkan potongan aplikator atas layanan pengantaran orang dari 20% menjadi 10%.
- Kementerian Komunikasi dan Digital alias Komdigi mengeluarkan aturan tarif pengantaran makanan dan barang.
- Pemerintah mengaudit aplikator seperti Gojek, Grab, Maxim dan inDrive.
- Menghapus program aplikator seperti hemat, promo, member, aceng, slot, dan double order.
Ada Demo, Driver Ojol Diimbau Offbid
Peserta 'Aksi 217 Istana' itu di antaranya para korban aplikator meliputi pengemudi taksi online, ojol, kelompok pengguna transportasi online seperti pekerja, buruh, mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum lainnya serta kelompok usaha UMKM.
"Semua kelompok ini akan bersatu pada Aksi 217, jadi tidak hanya pengemudi online yang akan turun ke jalan melakukan aksi kepung Istana Presiden pada Senin, 21 Juli," kata Igun
Nantinya, ada imbauan pada peserta untuk mematikan aplikasi atau offbid massal semua aplikasi.
Igun mengatakan aksi demo ojol akan terus dilakukan hingga akhir tahun apabila pemerintah tidak menanggapi tuntutan peserta aksi.
"Selama Menteri Perhubungan dan Presiden Prabowo Subianto tidak menanggapi tuntutan kami, maka Aksi 217 bukan aksi terakhir, Agustus hingga Desember 2025 kami akan turun aksi massa secara bergelombang di seluruh Indonesia dengan berbagai aliansi pengemudi online se-Nusantara," katanya.