Samsung Waspadai Penjualan Ponsel Anjlok Berkepanjangan Efek Corona
Perusahaan teknologi asal Korea Selatan, Samsung memperingatkan permintaan ponsel pintar (smartphone) dan adopsi jaringan internet generasi kelima (5G) akan terganggu dalam beberapa bulan akibat pandemi corona. Apple pun menunda produksi iPhone 5G.
Vice President of Mobile Samsung Jongmin Lee mengatakan, bisnis memori chip yang menjadi sumber pendapatan yang solid bagi perusahaan, diprediksi bakal tertekan akibat pandemi Covid-19. Karena permintaan smartphone, ”diperkirakan turun tajam,” katanya dikutip dari CNN Internasional, Rabu (29/4).
Kondisi tersebut menekan pendapatan perusahaan. Laba bersih Samsung pun turun 3,2% menjadi 4,88 triliun won (US$ 4 miliar) sepanjang kuartal pertama tahun ini.
Untungnya, kinerja perusahaan masih didukung permintaan layanan komputasi awan (cloud) dan PC yang masih tumbuh. Sebab, banyak orang belajar dan bekerja dari rumah guna menekan penyebaran virus corona.
(Baca: Perusahaan AS Peringatkan Corona Ancam Bisnis Huawei hingga Samsung)
Akan tetapi, Samsung mengatakan bahwa pandemi corona menyebabkan ketidakpastian bagi sebagian besar bisnisnya. Perusahaan berharap permintaan memori chip dan server masih akan tinggi, sehingga meminimalkan dampak pandemi.
Apalagi, virus corona menghambat rencana Samsung untuk memperluas layanan 5G. "Sulit untuk mengesampingkan bahwa jika dampak Covid-19 meluas atau menjadi lebih lama, operator mungkin memutuskan untuk menunda investasi 5G. Ini mungkin berdampak negatif pada bisnis kami," kata Executive Vice President of Investor Relations Samsung Ben Suh.
Apple pun menunda produksi iPhone 5G pertamanya. Sumber Wall Street Journal bahkan menyebutkan, perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu mengurangi jumlah target produksi ponsel 20% pada paruh kedua tahun ini.
(Baca: Ditopang Segmen Chip, Laba Samsung Kuartal I Diproyeksi US$ 5,2 Miliar)
Qualcomm Inc sebelumnya memperingatkan bahwa industri ponsel untuk mewaspadai dampak virus corona. Sebab, pandemi ini berdampak terhadap rantai pasok manufaktur ponsel.
"Ada ketidakpastian yang signifikan terkait dampak virus corona pada permintaan perangkat dan rantai pasok," ujar Chief Financial Of Qualcomm Akash Palkhiwala dikutip dari Reuters, Februari lalu (6/2).
Para analis industri ponsel pun menilai wabah virus corona akan berdampak terhadap bisnis tersebut. "Ketidakpastian baru yang muncul di sekitar virus corona dapat berdampak buruk tidak hanya pada Huawei (produk ponsel asal Tiongkok), tapi juga pada semua pemain yang bergantung pada rantai pasokan ponsel di Tiongkok," kata Chau dikutip dari Bloomberg, akhir Januari lalu (30/1).
(Baca: Kasus Corona di Tiongkok Mereda, 2,5 Juta iPhone Ludes Terjual )