Layanan Iklan Facebook Dongkrak Penjualan UKM

Desy Setyowati
21 Agustus 2018, 19:55
Facebook
ANTARA FOTO/REUTERS/Toby Melville
Seorang perempuan menunggu lift di kantor Facebook, London, Inggris, (4/12)

Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat Facebook Inc telah mengalokasikan US$ 1 miliar atau setara Rp 14,5 triliun sejak 2011 untuk riset dan pengembangan atau research and development (R&D). Salah satu hasilnya tercipta layanan iklan berbasis facebook ads yang banyak dipakai pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis mereka, termasuk usaha kecil dan menengah (UKM).

Director of SMB Southeast Asia Facebook Sarita Singh mengatakan Facebook menyediakan teknologi yang memungkinkan pelaku usaha menyasar konsumen secara spesifik. Dan dalam catatannya, dua dari tiga UKM membangun bisnis di Facebook. Sebagai kelanjutannya, perusahaan itu mengembangkan facebook ads berbasis teknologi big data dan mesin pembelajar (machine learning) untuk membantu pengguna khususnya UKM. 

(Baca juga: Facebook Luncurkan Kampanye Laju Digital untuk Bantu UKM)

Hasilnya, berdasarkan riset Morning Consult, 80 % UKM pengguna facebook ads mengaku penjualannya meningkat. Bahkan, 85 % UKM percaya platform ini memungkinkan mereka menyasar konsumen di negara lain. Alhasil, 67 % dari UKM itu mengaku sudah mampu mempekerjakan banyak karyawan.

Head of Emerging Business and SMB Facebook untuk Indonesia and Philippines Ferdy Nandes menyatakan selain untuk pengembangan teknologi, dana tersebut dipakai untuk meningkatkan kemampuan UKM. Di Indonesia, misalnya, Facebook memberikan pelatihan kepada 15 ribu UKM di 20 kota sejak 2015.

Hingga saat ini, ia mencatat sekitar 71,3 juta atau 62 % dari 115 juta pengguna aktif Facebook terhubung ke satu halaman bisnis. “Teknologi yang kami miliki  memungkinkan menyasar pasar secara segmented. Kami pakai data internal,” kata Ferdy saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (21/8).

Founder Portblue Shoes Jangkar Bawaono menyampaikan, facebook ads membuatkan strategi iklan UKM. Caranya, Facebook mengumpulkan data dari akun si pemilik usaha di platform Facebook ataupun Instagram. Nantinya, Facebook memilah segmentasi pasar pelaku usaha di kedua platform tersebut. “Hari ini bisa 60 % di Instagram, 40 % di Facebook. Besoknya bisa berubah,” kata dia.

Dengan cara itu, dia bisa menyasar konsumen secara spesifik dan rutin dilakukan penyesuaian. Belum lagi pemasaran lewat Facebook dan Instagran ini memungkinkan ia berkomunikasi dengan pelanggan lewat WhatsApp ataupun Facebook Messenger. (Baca pula: Facebook Minta Maaf karena ‘Merayakan’ Gempa Lombok)

Founder Hijab Wanita Cantik Fakhria Itmainati menambahkan, konsumen Indonesia memang gemar bercakap-cakap dengan penjual untuk mengetahui secara rinci terkait produk. Untuk itu, layanan iklan ini menjadi lengkap karena ada WhatsApp dan Facebook Messenger.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...