Kronologi Kasus Laptop Chromebook hingga Eks CEO GoTo Gojek Diperiksa Kejagung

Desy Setyowati
14 Juli 2025, 14:30
apa itu chromebook? apa itu laptop chromebook? kejagung periksa mantan petinggi goto gojek,
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/tom.
Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim (tengah) menjawab pertanyaan awak media usai menjalani pemeriksaan di Gedung Jampidsus Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (23/6/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kejaksaan Agung atau Kejagung  memeriksa mantan CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Andre Soelistyo sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi dalam pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek pada 2019 - 2022. Berikut kronologinya.

“(Diperiksa selaku) Direktur PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek),” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum atau Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar di Jakarta, Senin (14/7).

Harli mengatakan Andre tiba di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, sejak Senin pagi. Mantan petinggi GoTo Gojek Tokopedia ini tengah diperiksa oleh penyidik pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus alias Jampidsus.

Namun Harli tidak memerinci substansi pemeriksaan.

Direktur Utama GOTO Andre Soelistyo
Andre Soelistyo (Dokumentasi GOTO)

Kejagung juga berencana memanggil lagi mantan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim untuk diperiksa, pada Selasa (15/7). "Kami berharap kehadiran yang bersangkutan sesuai surat panggilan," kata Harli.

Nadiem telah memenuhi panggilan Kejagung untuk menjalani pemeriksaan pada akhir Juni.

Kejagung Geledah Kantor GoTo Gojek soal Laptop Chromebook

Kejagung menggeledah kantor GoTo Gojek Tokopedia di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan terkait kasus pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek pada 2019 – 2022 pada pekan lalu (8/7).

Harli Siregar menjelaskan, Kejagung menyita sejumlah barang bukti dari penggeledahan itu, berupa dokumen surat hingga flashdisk. "Kami harapkan ada berbagai informasi yang bisa dijadikan untuk memperkuat pembuktian proses penyidikan," kata dia Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Jumat (11/7).

Direktur Public Affairs dan Communications GoTo Ade Mulya mengatakan perseroan menghormati proses hukum yang berjalan. "Kami bersikap kooperatif dan mengikuti arahan pihak yang berwenang," kata dia dalam keterangan tertulis GoTo, Jumat (11/7).

Ade mengatakan GoTo, sebagai perusahaan publik, akan mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik dan transparan sesuai aturan yang berlaku.

Apa Itu Chromebook?

Chromebook adalah perangkat yang dirancang menggunakan sistem operasi alias OS Chrome buatan Google. OS ini berbasis Linux, sistem operasi open-source yang memungkinkan pengguna untuk melihat, memodifikasi, dan mendistribusikan ulang kode sumber.

Sebaliknya, Windows dan macOS bersifat proprietary, sehingga kode sumbernya tertutup dan tidak dapat diakses publik.

Dari sisi keamanan perangkat, Chrome OS berbasis pada sistem sandbox dan pembaruan sistem otomatis. Sandbox dalam konteks perangkat, adalah bagian terpisah yang dibuat dalam sistem komputer untuk menjalankan perangkat lunak atau kode.

Pengembangan perangkat lunak alias software melibatkan banyak uji coba, debugging, dan perbaikan. Sandbox memberikan tempat aman untuk menguji perangkat lunak tanpa khawatir merusak atau mengganggu OS utama atau aplikasi lainnya.

Sementara untuk Windows OS, Microsoft memiliki Aplikasi Keamanan Windows, termasuk fitur seperti antivirus Microsoft Defender, Windows Firewall, dan Smart App Control.

Chromebook
Chromebook (Google)

Pembaruan sistem Chrome OS lebih ringan ketimbang Windows OS. Chrome OS didesain agar sebagian besar aplikasi berjalan di dalam browser Chrome, sehingga mengurangi kebutuhan akan perangkat lunak yang berat dan kompleks, seperti pada Windows.

Oleh karena itu, aplikasi seperti gim yang membutuhkan ruang penyimpanan dan kualitas gambar yang besar, sulit digunakan di laptop ataupun komputer berbasis Chrome OS. Perangkat berbasis Chrome OS biasanya terbatas pada penggunaan game web atau bukan berupa aplikasi.

Chrome OS berbasis cloud sebagai penyimpanan, sehingga  bergantung pada koneksi internet. Meskipun demikian, Chrome OS menawarkan beberapa fitur offline, tetapi terbatas.

Aktivitas yang bisa dilakukan di perangkat Chromebook secara offline seperti membaca dan menulis email dengan Gmail Offline, menulis catatan atau membuat daftar dengan Google Keep, membuat dan mengedit dokumen, slide, atau spreadsheet menggunakan aplikasi Google Drive.

Kemendikbud Era Nadiem Rekomendasikan Laptop Chromebook untuk Pelajar

Kemendikbudristek mengeluarkan Peraturan Nomor 5 Tahun 2021 tentang petunjuk operasional dana alokasi khusus atau DAK fisik bidang pendidikan pada 10 Februari 2021.

Pada Juli 2021, Kemendikbudristek menjelaskan Permendikbud Nomor 5 tahun 2021 menjadi rujukan dasar untuk pengadaan peralatan teknologi, informasi, dan komunikasi alias TIK di lingkungan sekolah.

Spesifikasi minimal laptop untuk pelajar merujuk pada Permendikbud Nomor 5 Tahun 2021, sebagai berikut:

  • Memori standar: 4 GB DDR4
  • Monitor: 11 inci, LED
  • Prosesor: Core 2, Frekuensi > 1,1 GHz, Cache 1 M
  • Grafis: High Definition (HD) integrated
  • Hard drive: 32 GB
  • USB Port: USB 3.0
  • Networking: WLAN adapter (IEEE 802.11ac/b/g/n)
  • Audio: Integrated
  • Daya/power: Maksimum 50 watt
  • OS: Chrome OS
  • Device management: Ready to activated Chrome Education upgrade
  • Garansi: 1 tahun

Saat regulasi itu terbit, warganet memperdebatkan anggaran Kemendikbudristek untuk pengadaan laptop pelajar Rp 10 juta per unit. Angka ini dengan menghitung anggaran DAK Rp 2,4 triliun dan Kemendikbudirstek Rp 1,3 triliun untuk menyediakan 284.147 laptop, 17.510 wireless router, 10.799 proyektor beserta layar, 10.799 konektor, 8.205 printer, dan 6.527 scanner.

Netizen menilai mereka bisa mendapatkan laptop dengan spesifikasi di atas rujukan Permendikbud Nomor 5 Tahun 2021 dengan uang Rp 10 juta. Saat itu, Kemendikbud menjelaskan ini merupakan dana yang disediakan. Sekolah bisa membeli laptop lebih banyak dari yang disebutkan sepanjang tidak melebihi anggaran.

Pembelian laptop untuk sekolah itu juga dilakukan melalui e-catalog, bukan lewat Kemendikbudristek. Pengadaan peralatan TIK ini dilakukan oleh vendor lokal yang memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN yakni:

  1. Acer Manufacturing Indonesia, menyiapkan dua model Chromebook
  2. PT Evercross Technology Indonesia, meluncurkan Evercross Chromebook SB1 dengan prosesor intel gemini
  3. PT. Zyrexindo Mandiri Buana, mengeluarkan tiga tipe laptop Chromebook untuk mendukung program tersebut, yakni Zyrex Chromebook M432. M432-1, dan 360
  4. PT. Tera Data Indonusa meluncurkan Axioo Chromebook dengan prosesor intel N4020
  5. PT. Supertone meluncurkan SPC Chromebook X1 dengan prosesor intel dual core
  6. PT. Bangga Teknologi Indonesia meluncurkan Advan Chromebook 116 prosesor N4020

Keenam produsen itu berkolaborasi dengan sekolah menengah kejuruan (SMK). Mereka juga disebut-sebut merekrut tenaga kerja agar bisa mencapai target jutaan produksi dalam beberapa tahun ke depan.

"Jadi harganya sesuai e-catalog. Di situlah ada mekanisme kompetisi yang sehat. Jadi kami tidak mengatur harga, yang kami siapkan yakni anggaran," kata Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto, pada Agustus 2021.

Program pengadaan laptop pelajar itu juga bekerja sama dengan Google lewat Google for Education.

Temuan Kejagung soal Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook

Tim penyidik Kejaksaan Agung menggeledah kediaman dua stafsus Nadiem Makarim saat masih menjadi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Mendikbudristek terkait dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook, pada Mei.

Ketua stafsus Nadiem Makarim yang digeledah kediamannya berinisial FH dan JT.

Kepala Pusat Penerangan Hukum atau Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar menjelaskan, Kemendikbudristek pada 2020 menyusun rencana untuk pengadaan bantuan peralatan TIK bagi satuan pendidikan tingkat dasar, menengah, dan atas yang ditujukan untuk pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimal (AKM).

Padahal, penggunaan Chromebook bukanlah suatu kebutuhan lantaran pada 2019. Dari uji coba pengadaan 1.000 unit Chromebook oleh Pustekom Kemendikbudristek pada 2018 - 2019 ditemukan berbagai kendala, di antaranya Chromebook hanya dapat efektif digunakan apabila terdapat jaringan internet.

"Bahwa kondisi jaringan internet di Indonesia sampai saat ini diketahui belum merata, akibatnya penggunaan Chromebook sebagai sarana untuk melaksanakan kegiatan Asesmen Kompetensi Minimal (AKM) pada satuan Pendidikan berjalan tidak efektif," kata Harli dalam keterangan resmi pada Mei (27/5).

Atas dasar hal itu, berdasarkan hasil perbandingan dengan beberapa OS lainnya, tim teknis perencanaan pembuatan kajian pengadaan peralatan TIK dalam kajian pertama (Buku Putih) merekomendasikan agar menggunakan perangkat dengan OS Windows. Namun tidak diamini oleh Kemendikbudristek saat itu.

Kemendikbudristek saat itu mengganti kajian pertama tersebut dengan kajian baru dengan menggunakan spesifikasi OS Chrome/Chromebook.

"Diduga penggantian spesifikasi tersebut bukan berdasarkan atas kebutuhan yang sebenarnya," kata Harli.

Pemeriksaan Nadiem Makarim di Kejagung
Pemeriksaan Nadiem Makarim di Kejagung (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/tom.)

Harli mengungkapkan, berdasarkan keterangan saksi-saksi serta alat bukti lainnya, telah ditemukan adanya tindakan persekongkolan atau permufakatan jahat dengan cara mengarahkan kepada tim teknis yang baru agar dalam membuat kajian teknis pengadaan peralatan TIK diunggulkan untuk menggunakan laptop dengan OS Chromebook dalam proses pengadaan barang/jasa, dan bukan atas dasar kebutuhan ketersediaan peralatan TIK yang akan digunakan dalam rangka pelaksanaan AKM serta kegiatan belajar mengajar. 

Atas dasar kajian pengadaan TIK untuk satuan Pendidikan, Kemendikbudristek menganggarkan kegiatan pengadaan bantuan bagi satuan Pendidikan Tahun Anggaran 2019 - 2022 Rp 3,5 triliun dan DAK Rp 6,3 triliun.

"Jumlah keseluruhan dana untuk pengadaan laptop Chromebook Rp 9,98 triliun," kata Harli.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara, Ade Rosman

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...