Startup Fintech Amartha Disuntik 3 Lembaga Keuangan Eropa Rp 895 Miliar

PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha memperoleh pendanaan US$ 55 juta atau setara Rp 895,6 miliar (kurs Rp 16.284 per US$) dari tiga lembaga keuangan asal Eropa, yaitu Swedfund dari Swedia, Finnfund dari Finlandia, dan Belgian Investment Company for Developing Countries atau BIO dari Belgia. 

Dana segar itu akan digunakan untuk memperluas akses permodalan bagi pelaku usaha mikro, khususnya perempuan, di wilayah perdesaan Indonesia.

Pendanaan itu merupakan bagian dari fasilitas sindikasi US$ 199 juta yang dipimpin oleh International Finance Corporation (IFC), anggota Kelompok Bank Dunia. 

Dari total dana yang diperoleh, Swedfund menyumbang US$ 25 juta, sementara Finnfund dan BIO masing-masing US$ 15 juta.

Founder sekaligus CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra mengatakan dukungan dari tiga sovereign fund tersebut menjadi bukti kepercayaan investor internasional terhadap potensi ekonomi akar rumput di Indonesia. 

“Amartha berkomitmen memfasilitasi pendanaan ini untuk jutaan UMKM di Indonesia,” ujar Andi dalam keterangan resmi, Selasa (17/6). 

Taufan juga menekankan pentingnya tata kelola perusahaan dalam menarik kepercayaan investor global. “Dibutuhkan tata kelola yang pruden, termasuk mitigasi risiko, ethical lending, serta pengembangan ekosistem keuangan digital yang terintegrasi,” katanya.

Finnfund menggarisbawahi peran teknologi yang dikembangkan Amartha, termasuk aplikasi digital AmarthaFin. Aplikasi ini memungkinkan nasabah menjadi pemberi pinjaman mikro bagi sesama anggota kelompok, sekaligus membuka peluang penghasilan tambahan bagi pengguna.

“Melalui AmarthaFin, masyarakat dapat saling mendukung secara finansial dalam komunitas mereka sendiri,” ujar Senior Investment Manager di Finnfund, Ulla-Maija Rantapuska.

Sejak berdiri pada 2010, Amartha telah melayani lebih dari 3,3 juta pelaku UMKM di perdesaan, dan terus memperluas jangkauan layanannya dengan fokus pada perempuan sebagai penggerak utama ekonomi lokal.