Alipay Bakal Buka Platform untuk 40 Juta Penyedia Layanan di Tiongkok

Image title
11 Maret 2020, 12:41
Alipay Bakal Buka Platformnya untuk 40 Juta Penyedia Layanan di Tiongkok.
TWITTER @Alipay
Seorang konsumen di Tiongkok menunjukkan kode QR untuk pembayaran menggunakan aplikasi Alipay. Alipay bakal membuka platformnya kepada 40 juta penyedia layanan di Tiongkok.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Fintech pembayaran asal Tiongkok, Alipay bakal membuka platformnya kepada 40 juta penyedia layanan satu atap (one stop platform) untuk berbagai layanan digital. Langkah tersebut menandai perubahan posisi perusahaan dari yang semula hanya berfokus pada layanan keuangan. 

Untuk membantu pengguna mengatasi dampak virus corona, perusahaan memperkenalkan program insentif yang memungkinkan pengembang membuat program mini di platformnya.

(Baca: WeChat Pay & Alipay Diyakini Tak Akan Rajai Pasar Dompet Digital Lokal)

Dalam sepekan, Alipay mengklaim ada lebih dari 1.200 pengembang yang merespons dan  181 program mini yang dibuat. Layanan tersebut termasuk pengiriman bahan makanan, konsultasi hukum dan medis, serta logistik.

Menurut data Alipay, permintaan konsumen untuk layanan digital telah berkembang pesat. Salah satunya, yakni pencarian untuk layanan gaya hidup di platformnya meningkat 300% pada tahun lalu.

Alipay pun bakal memperbarui platformnya untuk membuat penyedia layanan memanfaatkan lalu lintas dalam aplikasi perusahaan.

Selain itu, penyedia layanan akan dapat memanfaatkan program mini Alipay, yang dapat berjalan di semua platform utama dalam ekosistem Alibaba seperti Tmall dan AutoNavi, di mana mereka dapat menjangkau target pengguna yang lebih luas.

Dalam tiga tahun, rencananya Alipay juga akan bekerja dengan 50 ribu vendor perangkat lunak independen untuk mendukung penyedia layanan, meningkatkan efisiensi. Strategi ini diharapkan dapat membantu mereka menjangkau lebih banyak pelanggan pada 2030.

ISV adalah perusahaan yang mengemas teknologi Alipay ke dalam solusi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan terhadap industri tertentu, termasuk konsumen ritel, makanan dan minuman, perhotelan, transportasi, dan layanan medis.

(Baca: Startup Kasir Moka Uji Coba Pembayaran WeChat Pay & Alipay Sejak 2019)

Untuk diketahui, Alipay juga menambahkan dukungan untuk program mininya pada September 2017 untuk memudahkan layanan pihak ketiga bergabung dengan ekosistem aplikasi. Hal ini sama seperti yang dilakukan oleh aplikasi instan WeChat, yang diluncurkan sebelumnya pada Januari 2017.

Sebagai informasi, Wechat Pay telah resmi beroperasi di Indonesia menggunakan jaringan PT Bank CIMB Niaga Tbk sejak awal Januari lalu. Sedangkan, Alipay saat ini masih menunggu restu dari Bank Indonesia (BI).

Menurut BI, Alipay harus memenuhi sejumlah persyaratan yang ditetapkan sebelum bisa digunakan di Indonesia. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, Alipay gagal bermitra dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan belum menyerahkan sejumlah dokumen.

"Beberapa persyaratan belum lengkap. Jadi, kami kembalikan lagi," kata Perry seperti dikutip Antara, Senin (27/1).

Reporter: Cindy Mutia Annur
Editor: Ekarina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...