Buruh Quisque velit nisi, pretium ut lacinia in

Image title
12 April 2022, 17:39
Tes
Katadata

Memburu Dalang Binomo

 Tiga tersangka baru dalam kasus Binomo menambah daftar panjang tersangka penipuan ini menjadi tujuh orang. Selain itu, masih ada juga Doni Salmanan yang menjadi tersangka kasus Quotex. Finsensius Mendrofa, pengacara paguyuban korban binary options, mengapresiasi langka Kepolisian yang bergerak cepat mengamankan mereka yang terlibat. 

“Bulan Januari mereka [Indra Kenz dan Doni Salmanan] masih muncul di Indosiar. Sebulan kemudian mereka jadi tersangka. Ini cepat sekali,” kata Finsensius saat berbincang dengan Katadata.

Kendati demikian, menurut Finsensius pekerjaan polisi masih sangat panjang. Kasus ini serupa gunung es yang melibatkan banyak pesohor dengan nilai transaksi ratusan miliar rupiah. Khusus kerugian dari korban Indra Kenz saja, Finsen menghitung ada sekitar Rp 60 miliar. 

Finsensius awalnya cuma menangani korban Doni Salmanan saja. Namun, belakangan permintaan permintaan korban dari afiliator lain terus bertambah. Firma hukum miliknya yang memang tidak terlalu besar sempat kelimpungan menangani kasus ini. “Waktu pertama kali dapat kasus ini saya enggak tahu soal binary options. Sekarang semua korban larinya ke saya,” cerita Finsen.

Finsen mengaku sampai saat ini pihaknya telah melaporkan afiliator seperti Indra dan Doni Salamanan. Pihaknya juga yang menyetorkan nama Fakar dan Brian ke Kepolisian. “Yang terbaru kami juga melaporkan Vincent Raditiya untuk kasus Oxtrade,” kata Finsen. 

Meskipun sudah melaporkan banyak pihak, daftar nama yang dikantongi Finsen masih panjang. Ia mengaku sedang memproses laporan terhadap dua afiliator lain, termasuk salah seorang figur publik. Namun, ia belum mau membuka nama afiliator yang dimaksud. 

Menurut Finsen, afiliator memang memegang peran penting dalam kasus penipuan binary option. Ia menemukan satu dokumen  perjanjian antara Binomo dan afiliator yang berisi soal pembagian keuntungan. Dalam dokumen itu disebutkan afiliator mendapatkan porsi keuntungan 70%, sedangkan pihak Binomo hanya 30%.

Kendati demikian, Finsen menilai penangkapan Brian Edgar dan Fakar Suhartami jadi yang paling krusial. Keduanya yang memang punya koneksi langsung ke Binomo bisa membuka jalan untuk membongkar dalang di balik aplikasi tersebut.

“Saya dapat kabar akan ada penetapan tersangka lagi dari pihak Binomo. Kali ini [tersangka] kelas kakap,” kata Finsen.

Sumber Katadata mengkonfirmasi informasi dari Finsen tersebut. Sumber tersebut mengatakan orang ini merupakan salah satu petinggi di Binomo. “Ditunggu saja,” kata Sumber tersebut.

Pihak Kepolisian sendiri mengaku sudah mengantongi identitas pemilik Binomo. “ Warga negara asing. Sedang berada di sana, di luar negeri," kata Kasubdit II Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Chandra Sukma, ketika ditanya awak media mengenai pemilik Binomo. 

Chandra mengatakan pihaknya sudah bekerja sama dengan polisi Turki, Amerika Serikat, Inggris, dan Singapura untuk memburu dalang Binomo.

Sementara itu, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menduga pemilik Binomo berlokasi di Karibia. Pemilik tersebut menerima aliran dana hingga 7,9 juta euro pada periode September 2020-Desember 2021. Sejauh ini PPTAK telah menghentikan transaksi dari 29 rekening terkait kasus ini dengan nominal Rp 7,2 miliar.  

“Hasil penelusuran ini menambah jumlah rekening yang dibekukan menjadi 150 rekening, dengan total uang senilai Rp 361,2 miliar," ujar Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, dalam keterangan resminya, Maret silam. 

Reporter: Afif Shafly
Editor: Afif Shafly

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...