5 Cara Alibaba Antisipasi Dampak Virus Corona ke Transaksi E-Commerce
Alibaba Group sempat memperingatkan potensi penurunan pendapatan perusahaan e-commerce akibat virus corona. Perusahaan teknologi asal Tiongkok itu pun menyiapkan lima cara untuk meminimalkan dampak wabah tersebut terhadap transaksi.
Platform e-commerce milik Alibaba, Tmall Global menyiapkan lima langkah untuk mendukung transaksi para mitra penjual dan pemegang merek (brand). Pertama, mengurangi biaya operasional para merchant.
Tmall Global membebaskan biaya layanan tahunan untuk semester pertama 2020 dan menyediakan perangkat pengaturan toko online gratis, Winpool Smart Edition.
Kedua, mengurangi atau membebaskan biaya sewa gudang dan logistik. “Merchant Tmall Global bebas dari semua biaya penyimpanan di bonded warehouse dan pusat fulfillment global milik Cainiao di luar negeri pada Februari,” demikian dikutip dari siaran pers Alibaba, Selasa (18/2).
(Baca: Teknologi Kecerdasan Buatan Alibaba Mampu Deteksi Virus Corona)
Cainiao akan menerapkan biaya container bagi pengguna layanan logistik Cainiao worry-free dan Cainiao Port Arrival, yang kargonya tiba di pelabuhan Tiongkok bulan ini. Untuk kargo lain, Cainiao akan menyubsidi 50% dari biaya terkait penyimpanan, container, dan denda keterlambatan pengembalian cargo (port detention).
Layanan udara bagi pemesanan gudang internasional juga akan disubsidi. Cainiao menanggung margin akibat kenaikan biaya pengiriman internasional.
Ketiga, pengurangan biaya layanan agency bagi para penjual yang menandatangani kontrak dengan salah satu dari 21 agen penyedia layanan Tmall Global. Insentif ini berlaku selama 12 Februari hingga 31 Maret.
Penyedia layanan Tmall Global yang dimaksud yakni agen pihak ketiga yang membantu merchant internasional mengoperasikan toko online di platform. (Baca: Corona Gerus Impor dari Tiongkok 90%, Shopee & Blibli Lihat Peluang)
Keempat, pinjaman berbunga rendah bagi merchant hingga 31 Maret 2020. Tmall Global dan Ant Financial menyediaan pinjaman dengan bunga 1% lebih rendah dari tingkat awal.
Kelima, optimasi aturan perdagangan terkait transaksi tertentu, pengiriman barang dan pengembalian dana, serta penyelesaian otomatis perihal perselisihan niaga (automatic settlement). Hal ini dilakukan selama virus corona mewabah.
Dikutip dari Reuters, CEO Alibaba Group Daniel Zhang mengatakan, virus corona berdampak terhadap distribusi produk yang dipesan lewat e-commerce. Layanan pesan-antar makanan juga menurun secara tahunan (year on year/yoy) akibat pandemi tersebut.
(Baca: Lawan Dampak Ekonomi Corona, Pemerintah Akan Gelar Hari Belanja Online)
Kepala Keuangan Alibaba Group Maggie Wu mengatakan, sebagian besar bisnis perusahaannya mengandalkan penjualan barang fisik. Pendapatan dari bisnis inilah yang kemungkinan akan turun pada kuartal ini.
Namun, banyak perusahaan di Tiongkok mulai beroperasi pada pekan ini, termasuk logistik. Penggunaan aplikasi percakapan besutan Alibaba, DingTalk juga meningkat. Utamanya, digunakan oleh siswa yang mulai belajar secara online.
“Penghasilan Alibaba untuk beberapa kuartal berikutnya akan terdampak wabah virus corona," kata Analis Senior Investing.com Jesse Cohen dikutip dari Reuters. (Baca: Tangkal Corona, JD.com Kirim Paket Pakai Drone & Robot di Tiongkok)