Momen Jokowi di Reuni UGM: Curhat Soal Ijazah, Dihadiri Eks Tenaga Ahli KSP

Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menghadiri forum reuni ke-45 angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Sabtu, 26 Juli lalu. Kegiatan tersebut berlangsung di aula Gedung Integrated Forest Farming Learning Center (IFFLC) milik Fakultas Kehutanan UGM.

Jokowi mengabadikan momen reuni itu dalam dua unggahan di akun sosial media Instagram @jokowi. Dua unggahan tersebut masing-masing berupa video singkat dan sejumlah dokumentasi foto bersama. Jokowi menghadiri agenda reuni dengan didampingi oleh istrinya, Iriana.

"Senang sekali bisa hadir bersama Ibu Iriana dalam reuni ke-45 Spirit 80 Fakultas Kehutanan UGM," tulis Jokowi dalam unggahannya pada Sabtu (26/7).

Jokowi menuliskan suasana reuni itu berlangsung hangat dan penuh tawa. Gubernur DKI Jakarta 2012-2014 itu mengatakan momen temu alumni menjadi ajang cerita lama yang kembali mengingatkan indahnya kebersamaan dan eratnya tali silaturahmi.

"Reuni ini menjadi ajang bertukar kabar, melihat kembali kiprah para alumni yang telah berkontribusi di berbagai bidang kehutanan," tulis Jokowi.

Dalam kegiatan ngumpul barenga alumi angkatan 80 Fakultas Kehutanan UGM itu, Jokowi sempat menyampaikan sambutan di podium sembari berseda gurau dengan para peserta yang hadir. Serba-serbi reuni ke-45 angkatan 80 Fakultas Kehutaan UGM sebagai berikut:

Curhat soal Tuduhan Ijazah Palsu

Saat menyampaikan sambutan di podium, Jokowi melontarkan candaan bernada Jokowi menyelipkan candaan bernada sindiran soal isu keraguan terhadap keaslian ijazahnya yang kembali jadi sorotan belakangan ini.

"Mengenai nostalgia ya, saya lihat senang semuanya. Tapi jangan seneng dulu lho karena ijazah saya masih diragukan," kata Jokowi, dikutip dari Antara. Ucapan tersebut disambut tawa para peserta reuni yang hadir.

Ia mengingatkan para peserta reuni yang hadir untuk tetap waspada. Jokowi berkelakar, jika ijazahnya benar-benar diragukan maka dampaknya bisa menjalar ke seluruh angkatan. "Hati-hati nanti keputusan di pengadilan. Begitu keputusannya asli, Bapak Ibu boleh senang-senang. Tapi begitu tidak, yang 88 (alumni) juga kena," ujarnya.

Jokowi Sapa Mulyono

Jokowi bertemu dengan salah satu alumus Fakultas Kehutanan UGM bernama Mulyono. Momen tersebut terjadi saat seorang peserta reuni menyela Jokowi yang ketika itu sedang menyampaikan sambutan di panggung podium.

"Pak Jokowi, ini ada yang namanya Mulyono," ucapan tersebut memicu riuh tawa.  Jokowi merespons celetukan itu dengan nada bercanda. "Nah, ini asli betul, asli Mulyono."

Jokowi hadiri reuni Fakultas Kehutanan UGM (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/rwa.)

Mantan Tenaga Ahli KSP Bambang Saptono Hadir

Forum reuni ke-45 angkatan 80 Fakultas Kehutanan UGM turut dihadiri oleh eks Tenaga Ahli Bidang Komunikasi Kantor Staf Presiden, Bambang Saptono. Bambang mengabadikan momen itu dalam enam unggahan video singkat di akun Instagram pribadinya, @bambang_saptono.

Salah satu video singkat yang diunggah oleh Bambang Saptono merekam saat Jokowi mengisi buku daftar hadir. "Pak Jokowi mengisi daftar hadir Reuni Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta, sertakan "Nomor Mahasiswa"?," tulis Bambang Saptono.

Pengalaman KKN di Boyolali

Wali Kota Surakarta 2005-2012 itu juga membagikan kenangan saat menjalani kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Jokowi pun menyebutkan sejumlah individu dari berbagai fakultas di UGM yang pernah menjadi anggota kelompok saat menjalani KKN.

"Dari Fakultas Hukum ada yang namanya Bu Yohana, dari Fakultas Biologi ada Bu Rica, dan dari Teknik Geodesi ada yang namanya Eko," kata Jokowi.

Jokowi Tak Kenakan Seragam Reuni

Jokowi mengenakan busana yang berbeda dari para peserta reuni kebanyakan. Ia saat itu memakai kemeja putih dan celana hitam serta sepatu kets warna hitam. Setelah tersebut tak sebahu dengan seragam reuni kaus polo warna biru yang dikenakan oleh peserta lainnya.

Ketua Angkatan 80 Fakultas Kehutanan UGM, Arief Hidayat, tidak mempersoalkan penampilan Jokowi yang berbeda dengan perserta reuni yang hadir saat itu. Arief menekankan bahwa penggunaan seragam reuni bersifat tidak wajib.