Profil Indroyono Soesilo, Eks Menko Maritim yang Diisukan jadi Dubes RI di AS


Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo masuk radar sebagai calon Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat. Nama Indroyono mulai muncul saat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menerima nama-nama calon Dubes yang diserahkan Presiden Prabowo Subianto.
Saat ditanyai kabar Indroyono sebagai calon Dubes RI untuk AS, Ketua DPR Puan Maharani tak menjawabnya secara terang. Ia hanya mengatakan nama calon akan disampaikan saat proses uji kelayakan rampung.
"Coba nanti lihat benar atau tidak ya," kata Puan setelah rapat paripurna DPR, Kamis (3/7).
Indroyono merupakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman yang menjabat pada tahun 2014 hingga 2015. Dia juga merupakan putra dari mantan Dubes RI untuk AS yakni Soesilo Soedarman.
Saat ini, Indroyono aktif sebagai Dewan Pembina Center for Technology and Innovation Studies (CTIS). Dia merupakan tokoh yang dikenal sebagai pakar bidang penginderaan jarak jauh atau remote sensing.
Dikutip dari laman CTIS, tokoh kelahiran Bandung, 27 Maret 1955 ini merupakan sarjana Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1978. Setelah itu, ia melanjutkan studi ke Amerika Serikat dan mendapatkan gelar Master of Science Remote Sensing dan University of Michigan pada 1981.
Indroyono lalu melanjutkan studi di Negeri Abang Sam dan mendapatkan gelar doktor bidang filosofi remote sensing dari University of Iowa pada 1987.
Ia sempat berkarir sebagai asisten laboratorium petrografi di ITB sebelum bekerja di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada 1987.
Indroyono lalu menjadi Direktur Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT pada 1993. Tahun 1995, dia menjadi Profesor Riset Bidang Geologi dan Penginderaan Jauh BPPT.
Karirnya meningkat sebagai Deputi Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam BPPT pada 1997. Setelah itu, Indroyono berpindah ke Departemen Eksplorasi Laut dan Perikanan sebagai Direktur Jenderal Riset dan Eksplorasi Laut pada 1999.
Saat Departemen Eksplorasi Laut dan Perikanan berubah nomenklatur menjadi Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2001, Indroyono bergeser menjadi Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan.
Jabatan Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan diembannya hingga 2008. Setelah itu, dia pindah menjadi Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat hingga 2012.
Tahun 2012, Indroyono ditunjuk sebagai Direktur Sumber Daya Perikanan dan Akuakultur di Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO).
Dua tahun menjabat di Roma, Italia, Indroyono dipanggil Joko Widodo, yang saat itu baru menjadi Presiden, untuk menakhodai kementerian baru. Dia lalu menjadi Menteri Kemaritiman pada 2014. Hanya setahun, Indroyono harus menyerahkan jabatannya kepada Rizal Ramli.
Katadata.co.id, sempat mewawancarai Indroyono saat baru menjabat sebagai Menko Kemaritiman. Saat itu, ia mengatakan Indonesia punya potensi besar dalam pemanfaatan laut untuk kesejahteraan masyarakat.
"Urusan laut, kita tidak boleh low profile, jangan nebeng ke kelompok Negara G7, atau lainnya. Justru kita harus memimpin," kata Indroyono pada Februari 2015 silam.