Istana Imbau Warga Terapkan Protokol Kesehatan Cegah Kenaikan Covid-19

Muhamad Fajar Riyandanu
3 Juni 2025, 17:43
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) memindahkan sampel darah penyintas Covid 19 yang akan menjadi pendonor plasma konvalesen pada gelar donor darah di komplek Pertamina RU III Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (23/2/2021).
ANTARA FOTO/Feny Selly/wsj.
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) memindahkan sampel darah penyintas Covid 19 yang akan menjadi pendonor plasma konvalesen pada gelar donor darah di komplek Pertamina RU III Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (23/2/2021).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Istana Kepresidenan mengimbau masyarakat untuk segera menerapkan protokol kesehatan seiring peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara tetangga. Beberapa negara tetangga melaporkan peningkatan kasus Covid-19 seperti Thailand, Singapura, Hong Kong, hingga India.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi, menyampaikan perlunya peningkatan kewaspadaan dan kepatuhan protokol kesehatan dasar, seperti mencuci tangan secara rutin dan mengenakan masker saat merasa tidak enak badan atau flu.

"Jadi mungkin bisa mengingatkan kita kembali ke protokol hidup sehat yang pernah kita jalankan beberapa waktu lalu, saat tahun 2020 sampai tahun 2022," kata Hasan saat menggelar konferensi pers di Kantor Komunikasi Kepresidenan, Gedung Kwartir Nasional Gerakan Pramuka pada Selasa, (3/6).

Hasan juga menyarankan untuk membatasi interaksi atau kontak dengan orang lain saat merasa tidak enak badan. Ia mendorong agar masyarakat yang merasa kurang prima segera pergi ke dokter atau rumah sakit untuk mengetahui penyebab pasti dan mendapat penanganan medis. "Bagaimanapun kalau di negara tetangga sudah ada peningkatan kasus, kita juga harus mulai kewaspadaan," ujar Hasan.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada tujuh orang positif Covid-19 pada tanggal 25-31 Mei 2025 atau pekan ke-22 tahun ini. Adapun secara keseluruhan terdapat 72 kasus terkonfirmasi Covid-19 sejak awal tahun.

Juru Bicara Kemenkes, Widyawati, mengatakan positivity rate tertinggi pada tahun ini terjadi pada pekan ke-19 atau dalam periode 5-11 Mei sebesar 3,62%.

Kemenkes mencatat peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19 mulai naik sejak pekan 17 hingga pekan ke-19, dengan tingkat sebaran terbanyak di Banten, Jakarta, dan Jawa Timur.

Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, menganjurkan pemerintah kembali mengatur penggunaan masker untuk menekan penyebaran Covid-19 di masyarakat.

Rekomendasi itu menyusul tren peningkatan penularan varian baru Covid-19 sepeti JN.1 dan subvarian NB.1.8.1 di sejumlah kawasan tertentu, antara lain di India, Thailand, Hong Kong, dan Singapura.

Pandu menyampaikan pengaturan atau anjuran pemerintah soal penggunaan masker sebaiknya difokuskan di area umum seperti stasiun, terminal, pasar, hingga fasilitas layanan kesehatan publik seperti rumah sakit dan Puskesmas.

"Sebaiknya saat beraktivitas lebih sering menggunakan masker supaya tidak menularkan kepada yang lain," kata Pandu saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Selasa (3/6).

Pemerintah India mencatat lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah negara bagian seperti Maharashtra, Kerala, Tamil Nadu, dan Gujarat. Hingga 19 Mei 2025, India melaporkan 257 kasus aktif, yang sebagian besar ringan dan tidak memerlukan rawat inap.

Tren kenaikan positif Covid-19 juga terjadi di Singapura dan Hong Kong. redcliffelabs.com mengabarkan Singapura telah melaporkan peningkatan kasus Covid-19 dari 11.100 menjadi 14.200 orang pada 3 Mei 2025.

Thailand juga melaporkan peningkatan kasus terpapar Covid-19 dengan temuan lebih dari 71 ribu orang terinfeksi dan 19 kematian antara 1 Januari dan 14 Mei 2025. Varian XEC, strain rekombinan Omicron, telah diidentifikasi sebagai faktor utama dalam lonjakan ini.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...