Jawab Pertanyaan Hashim Soal Nuklir, Bill Gates Jelaskan Strateginya Bangun PLTN

Muhamad Fajar Riyandanu
7 Mei 2025, 16:49
bill gates, hashim djojohadikusumo,
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Presiden Prabowo Subianto (kanan) bersama Pendiri Microsoft dan tokoh filantropi dunia Bill Gates (kiri) didampingi Mensesneg Prasetyo Hadi (kedua kiri) dan Seskab Teddy Indra Wijaya (kedua kanan) melakukan pertemuan dengan para pengusaha di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (7/5/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pendiri Microsoft Corporation, Bill Gates, menanggapi rencana Indonesia untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) berteknologi Small Modular Reaktor (SMR).

Bill Gates berpendapat, PLTN dapat menjadi sumber listrik murah bagi negara-negara berkembang sekaligus menekan emisi gas rumah kaca.

Dia mengatakan, rencana membangun PLTN sejalan dengan visinya saat mendirikan Gates Foundation.  Gates lalu menceritakan pengalamannya hampir dua dekade lalu untuk menyediakan listrik bertenaga nuklir dengan harga murah. 

“Jadi saya mulai sebuah perusahaan pada tahun 2006 yang disebut TerraPower untuk membuat reaktor nuklir generasi keempat,” ujar Gates saat berbicara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/5).

Penjelasan Gates menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo. Hashim menanyakan tanggapan Gates soal kemungkinan Indonesia mengembangkan PLTN. 

Meski memberikan tanggapan positif, namun Bill Gates menilai reaktor nuklir konvensional saat ini cenderung memakai air sebagai pendingin dan beroperasi dengan tekanan tinggi.

Menurut Gates, situasi tersebut menimbulkan risiko tinggi dan biaya pembangunan dan pengoperasian yang relatif tinggi. Gates menyadari pengembangan desain reaktor baru cenderung sulit dan memakan waktu.

Dia lalu mengatakan, TerraPower yang didirikannya awalnya bekerja sama dengan Cina untuk pengembangan reaktor nuklir versi terkini. Namun, proyek kemitraan itu terkendala oleh sikap Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang melarang kerja sama dengan Cina.

“Pemerintah AS memutuskan bahwa mereka tidak suka kami bekerja di Cina,” kata Gates.

TerraPower lalu memindahkan proyek reaktor nuklirnya ke Wyoming, AS. Bill Gates berharap dapat membangun 20 reaktor nuklir yang dapat menghasilkan listrik murah.

Menurut Gates, sebagian dari proyek tersebut akan dijalankan melalui kerja sama kemitraan dengan beberapa perusahaan di Korea Selatan (Korsel) seperti Hyundai dan SK Group.

“Reaktor pertama akan dioperasikan pada 2030. Dan jadi selama dekade itu, kami berharap bisa membangun lebih dari 30 gigawatt listrik,” ujarnya.

Sebelumnya, Hashim menyinggung rencana pemerintah membangun PLTN kepada Gates. Ia lalu menanyakan apa tanggapan salah satu orang terkaya dunia itu.

“Anda mungkin tahu bahwa pemerintah kami akan memulai program pembangkit listrik tenaga nuklir yang sangat ambisius,” ujar Hashim kepada Bill Gates.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...