Hingga November 2018, Sebanyak 14,3 Juta Turis Asing ke Indonesia

Michael Reily
2 Januari 2019, 15:39
wisatawan
ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko
Wisatawan mengantre naik kapal cepat (fast boat) antarpulau tujuan Bali di Pelabuhan Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara  (wisman) pada November 2018 sebesar 1,14 juta orang. Alhasil,  secara kumulatif sepanjang Januari -November  2018, Indonesia mencatat jumlah kedatangan wisatawan mancanegara sebesar 14,3 juta orang, tumbuh 11,63% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 12,8 juta orang wisman.

Kepala BPS Suhariyanto menyatakan, jika dibandingkan dengan Oktober 2018,  jumlah kunjungan wisatawan November 2018 memang mengalami penurunan. Namun menurutnya, penurunan jumlah wisatawan periode tersebut lebih  karena dipengaruhi faktor musiman. 

Sedangkan terkait berbagai bencana alam yang terjadi sebelumnya seperti gempa Lombok, tsunami Selat Sunda dan sebagainya diprediksi akan mempengaruhi jumlah wisatawan secara keseluruhan. "Kami akan mencatat kunjungan keseluruhan setelah Desember, sebab dengan berbagai bencana yang terjadi pada  2018 itu akan berpengaruh," kata Suhariyanto di Jakarta, Rabu (2/1).

(Baca: Cuaca Buruk, Kunjungan Wisatawan ke Kepulauan Seribu Turun)

BPS juga mencatat, beberapa wisatawan  yang berasal dari kawasan Asia Tengara naik 21,02% menjadi 4,8 juta, diikuti peningkatan wisatawan Asia (selain Asia Tenggara) dengan kenaikan sebesar 12,16% menjadi 5,3 juta orang  serta turis Eropa yang juga naik tipis  1,13% menjadi 1,8 juta orang. Peningkatan kedatangan lain berasal dari Oseania dan Amerika, meski masih kecil.

Sebaliknya, BPS juga mencatat adanya penurunan kunjungan wisatawan seperti dari kawasan Timur Tengah sebesar 7,87% menjadi 246,6 ribu orang dan Afrika sebesar 2,71% menjadi 77,2 ribu orang. "Kita perlu lebih gencar untuk promosi pariwisata Indonesia yang kaya potensinya," ujar Suhariyanto.

Adapun berdasarkan kedatangan,  61% kedatangan wisatawan asing per November 2018 tercatat melalui jalur udara mencapai sebesar 707,5 ribu orang,  23% melalui jalur laut atau  sebesar 260,5 ribu orang, serta jalur darat 16% sebesar 180,7 ribu orang.

Secara bulanan dan tahunan, Bandara Soekarno Hatta mengalami pengurangan kunjungan. Sebaliknya,Bandara Juanda justru mengalami peningkatan.

BPS juga mencatat, di jalur laut, terjadi peningkatan kedatangan melalui pelabuhan Batam, Tanjung Uban, dan Tanjung Pinang. Sementara itu, terjadi pula penurunan yang cukup besar  pada kunjungan wisatawan lewat jalur darat di Jayapura yang mencapai 82,56% secara bulanan dan 81,93% secara tahunan.

Suhariyanto menuturkan peraturan baru kewajiban penggunaan paspor untuk masuk Jayapura menjadi penyebab utama merosotnya kedatangan wisatawan di kawasan tersebut dari 14 ribu orang pada Oktober menjadi 2 ribu orang pada November. "Penurunan itu terjadi besar karena aturan paspor," katanya.

(Baca: Menpar Siapkan Tiga Strategi Pemulihan Pariwisata Banten)

Sejalan dengan peningkatan pengunjung wisatawan asing, tingkat hunian kamar hotel klasifikasi bintang juga meningkat pada bulan November menjadi 60,19, dari bulan Oktober yang sebesar 58,84. BPS mencatat peningkatan sebesar 1,35 poin secara bulanan dan 2,31 poin secara tahunan karena November 2017 hanya 57,88.

Suhariyanto berharap peningkatan kunjungan wisatawan pada Desember juga akan mendorong tingkat penghunian kamar. "Biasanya akan mengalami kenaikan, kita harap wisatawan mancanegara akan konsumsi lebih besar sehingga berpengaruh terhadap masyarakat," ujarnya lagi.

Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...