Potensial Jadi Kerajinan Unggulan Babel, Sebaran Tenun Cual Dipetakan
Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung atau Babel memetakan sebaran usaha tenun cual di wilayahnya. Sebutan 'cual' untuk kain khas Bangka ini merujuk ke proses pencelupan benang pada awal proses.
"Kunjungan ke beberapa perajin kain di Pulau Belitung merupakan langkah awal pemetaan potensi kerajinan ini. Kami harapkan menjadi usaha yang berdaya saing," kata Ketua Dekranasda Babel Melati Erzaldi, di Belitung Timur, Jumat (18/1).
Pengembangan kerajinan tenun cual menjadi salah satu fokus Dekranasda Babel demi memperkuat nilai tambah kain ini. Situs www.visitbangkabelitung.com menyatakan, cual merupakan warisan budaya tak benda (WBTB) Indonesia sejak 2015.
(Baca juga: Penenun Endek Bali Kekurangan Suplai Benang dari Daerahnya)
Melati berpendapat, perajin di Kabupaten Belitung Timur maupun wilayah lain Kepulauan Babel memiliki motif khas pada karya tenun cualnya. Kain ini dinilai potensial untuk dikembangkan menjadi produk unggulan dan ikon daerah.
"Kami telah menerima banyak aspirasi dan motivasi dari masyarakat dan para pelaku untuk pengembangan pewarnaan pada kerajinan tersebut," katanya. (Baca juga: Tenun Tanimbar Maluku Tampil dalam Forum Bisnis di Tiongkok)
Tenun cual merupakan perpaduan teknik ikat atau limar dan teknik sungkit yang beda dibandingkan dengan jenis songket Palembang. Pada karya cual, corak badan kain didominasi benang-benang pakan berbahan sutera yang dicelup pewarna sebelum ditenun.
Melati menuturkan, Dekranasda Babel hendak mengembangkan kain etnik dengan teknik pewarnaan alami seperti itu. "Konsep warna alami dan ramah lingkungan tentu akan bernilai tambah," ujarnya. (Baca juga: Kerja Sama dengan Pemda, Bukalapak Bantu UMKM Bangka Belitung)