Sri Mulyani Senang dan Lega Jokowi Sudah Bertemu Prabowo, Mengapa?

Ihya Ulum Aldin
14 Juli 2019, 13:20
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani ketika melakukan kunjungan kerja di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (4/7).
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani ketika melakukan kunjungan kerja di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (4/7).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku lega setelah dua tokoh politik Joko Widodo dengan Prabowo Subianto akhirnya bertemu pada Sabtu (13/7). Hal itu menurutnya merefleksikan tanggung jawab para tokoh negara untuk tetap bersatu, meski pernah  berkompetisi.

"Kita merasa sangat senang dan lega. Bahwa seluruh proses politik telah berjalan secara baik dan menghasilkan hasil yang kemudian kita hormati bersama," katanya ketika ditemui di Kampus Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN, Tangerang Selatan, Minggu (14/7).

(Baca: Pertemuan Jokowi - Prabowo Dinilai Simbol Rekonsiliasi, Bukan Koalisi)

Pertemuan tokoh politik tersebut juga dinilai perempuan yang pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Bank Dunia tersebut sebagai contoh serta sikap negarawan yang baik untuk diikuti para mahasiswa dan generasi muda. 

Kemarin, Presiden terpilih Joko Widodo dan Prabowo Subianto akhirnya bertemu untuk pertama kali setelah kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Pertemuan dilakukan di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, sekitar pukul 10.00 Sabtu (13/9) dan dilanjutkan dengan makan siang.

Kedua tokoh terlihat akrab berbincang. Keduanya juga berpelukan saat bertemu dan bercengkrama sambil berjalan bersama memasuki kereta MRT. 

Sampai di Senayan, Jokowi berbicara di hadapan media. Dia mengatakan pertemuannya dengan Prabowo adalah pertemuan dua orang sahabat dan saudara. "Sebetulnya ini sudah kami rencanakan lama. Tetapi Pak Prabowo juga sibuk, sering ke luar negeri. Saya pun begitu,” kata Jokowi Sabtu (13/7).

(Baca: Kemenkeu: Cukai Plastik Efektif Kurangi Pemakaian Kantong Plastik 30%)

Joko Widodo berharap pendukung masing-masing calon presiden bisa meniru rekonsiliasi ini karena pendukung masing-masing capres merupakan saudara sebangsa dan setanah air. "Tidak ada lagi namanya cebong, tidak ada lagi yang namanya kampret. Yang ada adalah Garuda Pancasila," katanya menambahkan.

Prabowo Subianto juga mengungkapkan hal senada seperti yang diungkapkan Presiden Jokowi. "Tidak ada cebong-cebong, tidak ada kampret-kampret, semuanya merah-putih," kata Prabowo menambahkan.

Dengan hubungan baik antara dua pemimpin, maka keduanya harus bisa saling mengingatkan. Sehingga persaingan dan kritik yang dilontarkan, merupakan tuntutan politik dan tuntutan demokrasi semata karena keduanya bersahabat dengan baik.

"Tapi sesudah bertarung dengan keras kadang-kadang, tapi kami tetap dalam kerangka keluarga besar RI, kami sama-sama anak bangsa, patriot, berbuat terbaik buat Bangsa Indonesia," ujar Prabowo.

Editor: Ekarina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...