Wiranto Klaim Upaya Pemadaman Berhasil, Karhutla Berkurang 90%
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Wiranto mengatakan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sudah berkurang hingga 90% pada hari ini. Dengan demikian, titik api karhutla yang tersisa sebanyak 10%.
Dia mengatakan bahwa penurunan jumlah titik api terjadi karena keberhasilan hujan buatan oleh pemerintah dan instansi terkait. Dia pun berharap, hujan buatan akan disusul oleh hujan alami.
Dengan berkurangnya jumlah titik api secara signifikan tersebut, Wiranto menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan baha asap yang berpotensi menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). "Besyukur tidak ada bahaya asap dan ISPA. Tidak perlu kita khawatirkan lagi,," kata dia di kantornya, Jakarta, Senin (30/9).
(Baca: Menteri LHK Klaim Kualitas Udara di Sumatera dan Kalimantan Membaik)
Dia menambahkan, Pemerintah pusat akan terus berkoordinasi dengan gubernur daerah terkait untuk terus meningkatkan upaya untuk mengurangi jumlah titik api.
Pasalnya, lanjut Wiranto, musim hujan di Kalimantan dan Riau akan mundur dari perkiraan semula, menjadi November. Hal ini disebabkan oleh pergesaran awan menuju Taiwan. "Namun masih ada sisa awan yang mempunyai kualitas uap air lebih dari 70%. Awan tersebut potensial untuk membuat hujan buatan," ujar dia.
Hujan tersebut akan dipersiapkan oleh 4 pesawat TNI angkatan udara yang sudah bersiaga di daerah rawan kebakaran. Dengan demikian, karhutla yang disebabkan oleh manusia dapat dicegah.
Berdasarkan data Sipongi Kebakaran Hutan dan Lahan, sepanjang Januari-15 September 2019 telah terjadi kebakaran seluas 328 ribu hektare (Ha) di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut mencapai 64% dari luas karhutla sepanjang tahun lalu. Ribuan warga telah menderita ISPA. Masker khusus harus mereka pakai agar terhindar dari risiko kematian.
(Baca: BNPB Catat 328.724 Hektare Hutan dan Lahan Terbakar hingga Agustus)