Cegah Virus Corona Masuk, Imigrasi Pasang Thermalscanner di 201 Lokasi

Image title
30 Januari 2020, 21:34
virus corona, alat pendeteksi suhu tubuh, imigrasi
ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Alat pendeteksi suhu tubuh atau "thermalscanner" di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (22/1/2020) untuk mengantisipasi masuknya virus corona ke Indonesia.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Upaya pencegahan masuknya virus corona ke Indonesia terus ditingkatkan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM dengan memasang thermalscanner atau alat pendeteksi suhu tubuh pada seluruh tempat pemeriksaan imigrasi (TPI).

Nantinya, jika ada penumpang yang suhunya terdeteksi mencapai 38 derajat dan terindikasi mengidap virus mematikan itu maka penumpang tersebut akan segera dikarantina. Hal ini juga dikarenakan masih tingginya jumlah kunjungan warga Tiongkok ke Indonesia.

Direktur Lalu Lintas Keimigrasian Cucu Koswala mengatakan saat ini potensi penyebaran virus corona tak hanya berasal dari penumpang asal Tiongkok. Sebab, sudah banyak negara yang terindikasi terkena infeksi virus corona.

"Ini untuk memaksimalkan pendeteksi suhu tubuh seluruh tubuh penumpang yang tiba di Indonesia," ujarnya di Jakarta, Kamis (30/1).

(Baca: Wabah Virus Corona, Jokowi Putuskan Evakuasi WNI di Hubei Tiongkok)

Dia menjelaskan, secara total terdapat 201 TPI yang terdiri dari 93 TPI pelabuhan laut, 34 TPI bandar udara, 8 Pos lintas Batas Negara, 39 Pos Lintas Batas Darat, dan 27 Pos Lintas Batas Perairan. Masyarakat juga diimbau untuk terus waspada apabila melakukan kontak langsung dengan orang-orang yang terindikasi mengidap virus corona.

"Diwajibkan seluruh pegawai menggunakan masker untuk mengantisipasi setiap penumpang yang datang ke Indonesia melalui TPI," kata Cucu. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyampaikan keprihatinan serius terkait penyebaran virus corona di Tiongkok dan sejumlah negara lainnya. Adapun jumlah korban meninggal akibat virus tersebut hingga kini telah bertambah menjadi 170 orang.  

Komite Darurat WHO akan kembali mengadakan pertemuan secara tertutup hari ini untuk memutuskan apakah penyebaran cepat virus corona di Tiongkok saat ini merupakan kondisi darurat global.

"Dalam beberapa hari terakhir perkembangan virus terutama di beberapa negara,  penularan dari manusia ke manusia, membuat kami khawatir," kata ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss dikutip dari Reuters, Kamis (30/1).

(Baca: Korban Meninggal Virus Corona di Tiongkok Kembali Naik Jadi 170 Orang)

Reporter: Tri Kurnia Yunianto

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...