Natuna Lokasi Karantina WNI dari Wuhan Menuai Protes, Ini Alasan TNI
Keputusan pemerintah menetapkan Pangkalan Militer Natuna sebagai tempat karantina bagi warga negara Indonesia yang dievakuasi dari Wuhan Tiongkok terkait wabah virus Corona diprotes oleh warga setempat. Ratusan Warga Natuna mendatangi kantor DPRD menolak rencana tersebut.
Sebenarnya, apa alasan pemerintah memilih Natuna?
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan Pangkalan Militer Natuna memiliki fasilitas rumah sakit yang dikelola oleh tiga angkatan bersenjata. Dengan demikian, menurut dia, terdapat para dokter yang berasa dari angkatan darat, udara, dan laut.
Pangkalan ini juga memiliki mess atau asrama yang mampu menampung hingga 300 orang dengan fasilitas dapur lapangan dan tempat untuk mandi cuci kakus atau MCK yang memadai. Adapula landasan pacu pesawat tak jauh dari lokasi tersebut.
"Sehingga, nanti saudara-saudara kita langsung turun dari pesawat, masuk ke tempat penampungan mereka," ujar Hadi.
(Baca: Cara Lion Air Mensterilkan Pesawat usai Evakuasi WNI dari Wuhan)
Kepulauan Natuna saat ini tercatat memiliki Bandara Ranai yang pengelolaannya berada di bawah Angkatan Udara TNI. Bandara ini. Namun, bandara ini juga melayani penerbangan sipil dari Batam dan Tanjung Pinang.
Rencananya, WNI yang diterbangkan dari Wuhan menggunakan Batik Air akan mendarat di Batam. Dari Batam, WNI tersebut kemudian akan diterbangkan ke Natuna menggunakan pesawat milik TNI.
Hadi menjelaskan, lokasi karantina cukup jauh yakni sekitar 6 km dari pemukiman penduduk. Selain itu terdapat dermaga dalam jarak 5 km dari lokasi.
"Sehingga dari hasil penilaian itu memenuhi syarat dari prtokol kesehatan, dan Natuna dipilih menjadi lokasi transit sementara sampai dengan dinyatakan bebas bisa ketemu keluarga," kata Hadi.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan taransit observasi tersebut dilakukan sesuai dengan protokol Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). "Protokol yang diberikan harus dijalankan dengan disiplin oleh semua pihak dan kami akan terus memantau," katanya dalam konferensi pers di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Sabtu (1/2).
(Baca: WNI yang Dievakuasi dari Wuhan Bakal Dikarantina di Natuna)
Meski demikian, menurut Terawan, WNI sebenarnya dalam kondisi sehat. Sebelum dipulangkan, pihaknya sudah memastikan kesehatan 245 warga tersebut dengan melakukan pengecekan kesehatan.
Ratusan warga Kabupaten Natuna memadati kantor DPRD guna mempertanyakan kabar pemulangan WNI dari Wuhan tersebut. "Sejak Jumat malam sampai hari ini massa terus berdatangan ke kantor DPRD Natuna," kata Ketua KNPI Natuna, Haryadi di Natuna, Sabtu (1/2) seperti dikutip dari Antara.
Warga menolak rencana pemerintah pusat mengkarantina WNI di Natuna selama sekitar 14 hari. Mereka khawatir WNI tersebut tertular virus corona, meskipun pemerintah telah mengkalim mereka pulang ke Tanah Air dalam kondisi sehat.
"DPRD pun sudah sepakat menolak karantina WNI dari Tiongkok di Natuna," sebut Haryadi.