Erick Thohir: RS Darurat Pertamina Siap Tampung 160 Pasien Covid-19

Ihya Ulum Aldin
6 April 2020, 17:47
Ilustrasi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Pada Senin (6/4), Erick Thohir menyebut Hotel Patra Comfort dan Rumah Sakit Pertamina Jakarta (RSPJ) akan siap diperasikan untuk penanganan covid-19 empat hari lagi.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Pada Senin (6/4), Erick Thohir menyebut Hotel Patra Comfort dan Rumah Sakit Pertamina Jakarta (RSPJ) akan siap diperasikan untuk penanganan covid-19 empat hari lagi.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

PT Pertamina menyiapkan fasilitas rumah sakit darurat, yang dipusatkan di Hotel Patra Comfort Jakarta, serta menjadikan Rumah Sakit Pertamina Jakarta (RSPJ) sebagai RS khusus rujukan pasien virus corona.

RS darurat ini telah disiapkan Pertamina sejak tiga minggu lalu dan ditargetkan bisa beroperasi dalam waktu empat hari. "Fungsi rumah sakit dan hotel ini berkesinambungan. Empat hari lagi, ini bisa dioperasikan beserta laboratoriumnya," kata Menteri BUMN Erick Thohir saat berkunjung memantau persiapan fasilitas RS darurat, Senin (6/4).

Erick mengecek langsung seluruh fasilitas kesehatan, termasuk tenaga medis untuk memastikan kesiapan merawat pasien virus corona. Untuk RS darurat ini, Pertamina menyediakan sekitar 800 tenaga medis dan tenaga pendukung, baik melalui rekrutmen baru maupun mendayagunakan sumber daya manusia (SDM), yang ada di RSPJ.

Daya tampung dari RS darurat tercatat sebanyak 160 tempat tidur, yang terdiri dari dari 90 tempat tidur di ruang negative pressure dan 70 di tempat sisanya, yang merupakan ruangan biasa. Tempat ini, disiapkan untuk menjadi RS dengan kondisi pasien covid-19 dari ringan hingga berat.

Direktur SDM Pertamina Kushartanto mengatakan, penyiapan RS darurat dan RS rujukan merupakan bagian dari peran Pertamina sebagai BUMN dalam membantu menangani pasien virus corona yang terus bertambah.

Hal ini sebagai tindak lanjut pelaksanaan mandat dari Kementerian BUMN pada 11 Maret 2020, yang menugaskan Pertamina berperan aktif menyediakan RS yang layak untuk dijadikan tempat penanganan penderita virus corona.

(Baca: Jokowi Berharap Tak Gunakan RS Khusus di Pulau Galang untuk Corona)

Menurut Kushartanto, sejak menerima mandat dari Kementerian BUMN tersebut, Pertamina langsung bekerja dengan melakukan pembangunan dan rehab sarana dan prasarana, penyediaan alat kesehatan serta rekrutmen SDM untuk tenaga medis.

“Selama tiga pekan pengerjaan sarana rumah sakit darurat dan rumah sakit rujukan, sudah mencapai sekitar 90%. SDM juga sudah kita siapkan hampir 800 lebih tenaga medis dan tenaga pendukung yang telah diproses melalui rekrutmen dan juga mendayagunakan SDM yang ada di RSPJ,” kata Kushartanto.

Tak hanya mempersiapkan kebutuhan untuk pasien, Pertamina juga telah menyiapkan 52 kamar hotel untuk akomodasi para tenaga medis.

Direktur Pertamedika IHC Fathema Djan Rachmat menambahkan, pihaknya juga menyiapkan bangunan ruang rawat 90 bed modular di area Hotel Patra Comfort. Kemudian, proses rehab telah dilakukan untuk ruang tempat tidur setingkat Intensive Care Unit (ICU) dan non ICU, laboratorium diagnostic, radiologi serta ruang IGD serta fasilitas pendukung lainnya di RSPJ.

"Perbaikan area lantai 2 dan 3 sebanyak 48 ruang di RSPJ meliputi pekerjaan arsitektur, plumbing, gas medis, elektrikal, elektronika dan pengadaan instalasi AHU," ujar Fathema.

(Baca: Gelombang Virus Corona di Antara Minimnya Fasilitas dan Tenaga Medis)

RSPJ juga dilengkapi dengan command center, di mana 65 Rumah Sakit BUMN di seluruh Indonesia terkoneksi, sehingga masing-masing bisa mengetahui di mana RS yang kekurangan alat dan juga di mana RS yang masih tersedia kamar. Adanya command center ini memudahkan untuk antisipasi pasien dan juga memastikan layanan untuk pasien.

Seluruh ruang kamar di RSPJ akan difungsikan khusus untuk menangani pasien virus corona, dengan 65 kamar isolasi negative pressure, untuk merawat pasien yang positif virus corona. Fasilitas kesehatan yang disiapkan telah mengikuti standar yang ditetapkan WHO.

Khusus untuk laboratorium, telah disiapkan alat test dari Roche yang mampu melakukan test 1.300 sampel setiap harinya. Alat ini akan menganalisa asam nukleat, yang diekstraksi dari air liur atau lendir pasien dan membandingkannya dengan urutan yang ditemukan pada strain virus corona. Hasil tes dapat diberikan dalam waktu empat jam.

”Kami di Kementerian BUMN terus berperan aktif membantu menangani pasien Covid-19 serta melakukan upaya-upaya pencegahan penyebarannya. Untuk menangani Covid-19 ini, tes menjadi sangat penting, minggu ini mesin untuk memproses hasil tes Covid-19 di RSPJ dapat segera digunakan. Mesin yang sanggup membaca lebih dari 1.300 tes per hari itu merupakan bentuk sinergi dari sejumlah BUMN,” ujar Erick.

Selain mengoptimalkan 65 RS di seluruh Indonesia dan menyiapkan infrastruktur RS darurat khsus Covid-19, BUMN juga telah menyalurkan santunan untuk tenaga kesehatan dan distribusi alat kesehatan yang dibutuhkan seperti masker, APD, hand sanitizer ditambah lagi bantuan sembako untuk masyarakat yang terdampak pandemi corona.

(Baca: Sembilan Hari Beroperasi, Wisma Atlet Telah Rawat 428 Pasien Corona)

Reporter: Ihya Ulum Aldin

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...