Kegiatan Eksplorasi BloK Merangin Jambi Terganggu Pandemi Corona
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas menyatakan pandemi corona telah menganggu kegiatan eksplorasi migas. Salah satunya terjadi di Blok Merangin Jambi yang dikerjakan oleh PT Sele Raya Merangin II atau SMRD.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menjelaskan SRMD seharusnya melaksanakan survei seismik 2D di blok tersebut. Namun, kegiatan itu diproyeksi tertunda karena pemerintah daerah membatasi pekerja migas demi mencegah Covid-19.
"Pemerintah daerah melarang mobilisasi pekerja dalam jumlah besar," kata Julius kepada Katadata.co.id, Selasa (14/4).
(Baca: Segera IPO, Perusahaan Migas Sele Raya akan Genjot Produksi Gas)
Lebih lanjut, menurut Julius, hanya SRMD yang menyampaikan secara resmi kendala dalam kegiatan eksplorasi migas di tengah pandemi corona. "Yang lain masih diskusi dan review beberapa skenario," kata dia.
Pada tahun lalu, SRMD berhasil menemukan potensi produksi minyak dari sumur eksplorasi Belato 2 Blok Merangin sekitar 500 barel minyak per hari (BOPD). SKK Migas menyebut temuan tersebut merupakan bagian dari komitmen pasti SRMD tahun lalu.
Selain itu, SRMD mendapatkan tambahan produksi minyak sebesar 259 BOPD dari sumur pengembangan West Belani 12 di tahun lalu. Sele Energi merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) asli Indonesia. Perusahaan tersebut mengelola beberapa blok migas, diantaranya Blok Merangin II, Blok Belida, dan Blok Blora.
(Baca: SKK Migas Klaim Potensi Tambahan Minyak 500 BOPD di Blok Merangin)