Pertamina Akan Evaluasi Elpiji 3 Kg Pink Enam Bulan Lagi
Pertamina (Persero) akan mengevaluasi elpiji (Liquified Petroleum Gas/LPG) tiga kilogram (3 kg) nonsubsidi, yang sudah dilakukan uji coba pemasarannya di Jakarta dan Surabaya. Ini untuk melihat minat dari masyarakat.
Sekretaris Perusahaan Pertamina Syahrial Mukhtar mengatakan evaluasi itu butuh waktu hingga enam bulan ke depan. "Butuh waktu yang mungkin tidak sampai satu tahun, tapi tiga hingga enam bulan bisa lihat animo masyarakat,” kata dia, di Jakarta, Senin (9/7).
Pihaknya juga tidak menargetkan berapa banyak tabung elpiji yang harus dijual. Namun, harapannya, masyarakat mampu bisa beralih mengkonsumsi produk elpiji berwarna merah jambu (pink) ini. Apalagi dari segi ukuran sangat praktis.
Selain itu, elpiji nonsubsidi ini memiliki keunggulan teknolgi Double Spindle Valve System atau dua katup ganda untuk mecegah kebocoran gas. Teknologi itu juga bersegel resmi Pertamina yang dilengkapi dengan hologram fitur OCS (Optical Colour Switch) dan sudah memperoleh paten, sehingga tidak dapat dipalsukan.
Menurut Syahrial, di beberapa daerah tabung merah jambu itu banyak di cari masyarakat. "Harga di atas sedikit subsidi, tapi masyarakat banyak yang cari," ujar dia.
Adapun, selama uji pasar ini, Pertamina memasok 3.000 tabung di Jakarta. Sedangkan di Surabaya lebih sedikit, yakni 2.000 tabung.
(Baca: Uji Pasar LPG 3 Kg Pink: Mulai Tabung Bocor hingga Dinilai Mahal)
Menurut Alex, salah satu pedagang tabung gas elpji di Apartemen Green Pramuka, Jakarta, tabung ini lebih terlihat rapih dan bagus kemasannya. "Tabungnya juga kelihatan tidak usang, tapi memang lebih mahal,” ujar dia.