Fasilitas Gas Pertamina Terbakar, PLN: Pasokan ke PLTGU Tak Terganggu
PLN menyebut pasokan gas ke pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Tambak Lorok tak terganggu. Meskipun terjadi kebakaran di Central Processing Plant (CPP) Gas Gundih yang dioperasikan Pertamina.
Sebab, PLN masih punya cadangan energi berupa Compressed Natural Gas atau CNG. Dengan begitu, sistem listrik di wilayah Semarang dan sekitarnya aman.
"Saat ini ada cadangan CNG yang akan dipakai secara hemat sampai suplai Pertamina siap kembali," ujar Direktur Bisnis Regional Jawa Madura Bali PLN Haryanto WS, Kamis (9/4).
Di samping itu, menurut dia, beban puncak kelistrikan Jawa dan Bali telah turun sebesar 11,2% menjadi 23.700 megawatt (MW) karena pandemi corona. Sehingga sistem listrik Jawa-Bali tidak akan terganggu meskipun PLTGU Tambak Lorok tidak beroperasi.
(Baca: Fasilitas Gas di Blora Terbakar, Pertamina: Tak Ada Korban Jiwa)
Sebelumnya, General Manager Pertamina EP Asset 4 Agus Amperianto dalam kesempatan terpisah menceritakan kronologis kejadian. Menurut dia, informasi kebakaran di CPP Gundih didapat pada pukul 09.40 WIB.
Tim Penanganan Keadaan Darurat pun langsung berupaya stabilisasi fasilitas tersebut. "Saat ini operasi di CPP Gundih dan sumur gas sudah shutdown untuk proses stabilisasi," ujar Agus dalam keterangan tertulis, Kamis (9/4).
Agus pun menyebut tidak ada korban jiwa atas kejadian itu. Seluruh pekerja di dalam area CPP Gundih juga sudah dievakuasi.
Agus menambahkan bahwa saat ini tim PKD masih terus menjaga fasilitas CPP Gundih untuk keamanan hingga kondisi stabil. Dia pun berharap masyarakat di sekitar lokasi untuk tidak panik. Pasalnya, tim Pertamina EP terus menangani kondisi tersebut sampai tuntas.
CPP Gundih menyalurkan gas untuk PT SPP, PLTGU Tambak Lorok Semarang, PGN Jargas Blora dan Jargas Semarang. Gas untuk CPP Gundih diambil dari Cepu Field yang dikelola Pertamina EP Asset 4.
(Baca: PLN Tak Naikkan Tarif Listrik Pelanggan Nonsubsidi hingga Juni 2020)