Akibat Pandemi Pertamina EP Tunda Pengeboran Satu Sumur Tahun Depan
Pandemi global corona dan anjloknya harga minyak dunia telah memukul industri hulu migas. Anak usaha hulu Pertamina, yakni Pertamina EP (PEP) terpaksa menunda rencana pengeboran satu sumur eksplorasi ke tahun depan.
Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf menjelaskan bahwa tahun ini perusahaan berencana mengebor 10 sumur eksplorasi. Hanya saja, satu di antaranya diproyeksi bergeser ke kuartal pertama 2021.
Sumur tersebut yaitu sumur Camelia-1 yang berada di wilayah Sumatera Utara. Namun karena sumur tersebut merupakan sumur dalam yang bertekanan dan memiliki suhu tinggi, sehingga butuh persiapan yang matang serta memerlukan alat bor khusus yang didatangkan dari luar negeri.
"Rencananya kuartal empat tahun ini bergeser ke kuartal pertama tahun depan, karena butuh persiapan yang matang terkait sumur dalam dan high pressure + high temperature," kata Nanang kepada Katadata.co.id, Rabu (15/4).
(Baca: Pertamina EP Percepat Pemulihan CPP Gundih Akibat Kebakaran Pekan Ini)
Selain itu, dalam Rencana Kerja dan Anggaran (WP&B) 2020, perusahaan juga bakal mengebor 104 sumur pengembangan. Namun jika harga minyak dunia masih terus tertekan, tidak menutup kemungkinan perusahaan bakal merevisi target tersebut. "Tergantung harga minyak dalam beberapa bulan ke depan," kata Nanang.
Sebelumnya, Pertamina EP telah menyatakan bakal mengurangi belanja modal sebesar 20% dan melakukan efisiensi biaya hingga 30% apabila harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) di bawah US$ 30 per barel.
Efisiensi biaya tersebut bakal memangkas produksi minyak Pertamina EP sebesar 5.000 barel minyak per hari (barrel of oil per day/bopd). Adapun target produksi minyak perusahaan sepanjang 2020 mencapai 85 ribu bopd.
(Baca: Harga Minyak Anjlok, 14 Kontraktor Migas Minta Revisi Rencana Kerja)