Lima Stasiun MRT Bakal Dijadikan Kawasan Berorientasi Transit

Image title
26 Juni 2019, 20:00
Moda raya terpadu (Mass Rapid Transit/MRT) Jakarta resmi memulai operasional terbatas dalam rangka uji coba publik pada hari ini, Selasa (12/3). Pada operasi hari ini, MRT Jakarta akan mengangkut sebanyak 4 ribu penumpang mulai pukul 08.00 sampai 16.00 WI
Moda raya terpadu (Mass Rapid Transit/MRT) Jakarta resmi memulai operasional terbatas dalam rangka uji coba publik pada hari ini, Selasa (12/3). Pada operasi hari ini, MRT Jakarta akan mengangkut sebanyak 4 ribu penumpang mulai pukul 08.00 sampai 16.00 WIB.

PT MRT Jakarta merencanakan pembangunan kawasan berorientasi transit (Transit Oriented Development/ TOD) di dekat stasiun Moda Raya Terpadu (Mass Rapid Transit/ MRT). Adapun stasiun yang direncanakan akan dibangun TOD yaitu, Stasiun Dukuh Atas, Stasiun Lebak Bulus, Stasiun Blok M-ASEAN, Stasiun Fatmawati dan Stasiun Haji Nawi.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menjelaskan, nantinya kelima stasiun MRT tersebut akan tersambung dengan transportasi umum lainnya. Stasiun Dukuh Atas misalnya, akan teritegrasi dengan Stasiun Railink Bandara, Stasiun Kereta Cepat Indonesia (KCI), dan Trans Jakarta.

Tak hanya itu, titik penjemputan bagi penumpang taksi dan ojek online pun akan disediakan. "MRT juga akan bekerja sama dengan transportasi online," ujarnya, saat ditemui di Jakarta, Rabu (26/6).

Hanya, realisasi rencana tersebut masih menunggu revisi Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 44 Tahun 2017 tentang Pengembangan Kawasann TOD. Karena dalam aturan yang ada sekarang, Stasiun Haji Nawi tidak termasuk dalam kawasan TOD.

(Baca: Siapkan Berbagai Program, MRT Kejar Target 100 Ribu Penumpang per Hari)

Sabandar mengatakan, sambil menunggu revisi Pergub tersebut, pihaknya akan mempersiapkan analisis teknis, perencanaan pembangunan. "Sekarang sedang dibahas oleh pemerintah provinsi. Kami berharap tidak dalam waktu yang lama," kata dia.

Adapun MRT mencatat rata-rata jumlah penumpang per hari yang menggunakan Moda Raya Terpadu atau MRT pada Juni mencapai 80.406 penumpang. Jumlah ini tidak jauh berbeda dibandingkan dengan bulan lalu setelah penetapan tarif normal.

Sabandar menjelaskan penumpang terbanyak terjadi pada 22 Juni saat Hari Ulang Tahun (HUT) DKI Jakarta, yang mencapai 108.601 penumpang. Sedangkan, jumlah penumpang terendah terjadi pada 2 Juni saat libur lebaran.

Jika, dibandingkan sebelum penetapan tarif normal, jumlah penumpang MRT bisa mencapai 130 ribu. Namun, MRT optimistis jumlah penumpang akan terus meningkat seiring peningkatan fasilitas dan pelayanan, serta program yang telah dirancang oleh MRT. Targetnya, penumpang rata-rata per hari MRT bisa mencapai 100.000 orang.

(Baca: Hingga Mei, Pemerintah Sudah Rampungkan 77 Proyek Strategis Nasional)

Reporter: Fariha Sulmaihati
Editor: Pingit Aria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...