Dubes Amerika Serikat Soroti Aturan Konten Lokal Sektor Listrik
Duta besar Amerika Serikat Joseph R. Donovan menyoroti aturan mengenai penggunaan produk dalam negeri. Hal ini disampaikannya. Dalam kegiatan US-Indonesia Energy Day, di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kamis (18/1).
Menurut Donovan, aturan mengenai konten lokal itu bisa menciptakan ketidakseimbangan perdagangan yang berlangsung selama ini. "Saya harap ke depan aturan ini bisa dibicarakan dengan stakeholder, agar bisa lebih baik," kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, (18/1).
Salah satu aturan mengenai konten lokal di sektor ketenagalistrikan ada di Peraturan Presiden Nomor 4 tahun 2016. Pasal 15 ayat 1 aturan itu menyebutkan pelaksanaan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan mengutamakan penggunaan barang atau jasa dalam negeri dengan tetap memperhatikan tingkat ketersediaan, kepentingan terbaik bisnis PLN dan kelayakan secara teknis dan finansial.
Sementara itu, acara US-Indonesia Energy Day hari ini dihadiri 36 perusahaan dan lembaga asal Amerika Serikat. Keikutsertaan mereka dalam forum itu merupakan wujud dari komitmen negara itu memberikan solusi sektor kelistrikan agar lebih terjangkau di Indonesia.
Kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat sektor listrik, khusunya energi baru terbarukan sebenarnya bukan hanya kali ini. Negara ini bahkan sudah menyalurkan dana hibah ke Indonesia sebesar US$ 300 juta untuk dana riset di bidang efisiensi energi.
Donovan mengatakan perusahaan Amerika Serikat ini juga mendukung dalam mewujudkan ketahanan energi di Indonesia. Ke-36 perusahaan itu nantinya menjalin kerja sama bisnis dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN dan perusahaan swasta yang bergerak di sektor listrik lainnya.
(Baca: AS Tawarkan Teknologi Pembangkit Listrik Angin dan Panas Bumi)
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan dalam kegiatan tersebut Amerika serikat menawarkan bantuan inovasi teknologi pembangkit tenaga angin dan teknologi pembangkit panas bumi. "Ini kiranya bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi, apalagi pemerintah bekomitmen agar daerah Indonesia Timur bisa terlistriki," kata dia.
