Pasokan Terjaga, Gapki Ramal Harga Sawit Membaik Kuartal I 2020
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memperkirakan industri minyak sawit relatif stabil tahun ini. Harga minyak sawit mentah (CPO) diprediksi meningkat pada kuartal I 2020, terpengaruh kondisi pasokan dan permintaan di domestik maupun global yang lebih seimbang.
"Jadi tahun ini supply and demandnya lebih tepat. Sehingga ini yang akan menjadi faktor fundamental peningkatkan harga," kata Ketua Umum Gapki, Joko Supriyono saat ditemui di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (8/1).
Harga minyak sawit mentah (CPO) di Bursa Malaysia Derivatif Exchange pada perdagangan Kamis (8/1) berada di level RM 3.041 atau lebih rendah dibanding posisi pada awal tahun yang diperdagangkan di level RM 3.130.
(Baca: Ekspor Sawit hingga Oktober Naik Tipis, Konsumsi Domestik Melesat)
Adapun pada kuartal selanjutnya, Gapki masih akan melihat beberapa faktor lainnya. Pada kuartal II dan III, produksi minyak sawit biasanya relatif meningkat.
Namun dengan adanya kebakaran hutan perkebunan sawit tahun lalu, pihaknya akan melihat dampaknya terhadap jumlah pasokan dan produksi CPO.
"Teorinya kebakaran hutan akan berpengaruh, tapi harus dibuktikan dulu tahun ini, jadi belum bisa kira-kira paling. Untuk kuartal I ini supplynya cukup ketat, jadi harganya masih oke," kata dia.
Lebih lanjut, Joko berharap memanasnya konflik antara Amerika Serikat (AS) dan Iran tak menyebabkan krisis ekonomi global yang dikhawatirkan bisa berdampak terhadap menurunnya permintaan minyak sawit di pasar dunia. Konflik tersebut akan mempengaruhi indsutri sawit Indonesia meskipun tak terjadi secara langsung.
"Ada pengaruhnya tapi mungkin tidak terlalu dekat atau direct itu kan pengaruhnya pada ekonomi global," ujar Joko.
(Baca: Sawit Didiskriminasi di Eropa, Jokowi: Pakai Sendiri Saja)
Sebagai informasi, Indonesia merupakan produsen CPO terbesar dunia. Berdasarkan data Kementerian Pertanian, produksi minyak sawit Indonesia pada 2018 mencapai 48,68 juta ton. Jumlah tersebut terdiri atas 40,57 juta ton minyak sawit dan 8,11 juta ton (Palm Kernel Oil/PKO).
Pada 2019, produksi minyak CPO nasional diproyeksikan mencapai 51,44 juta ton, yang terdiri atas 42,87 juta ton minyak CPO dan 8,57 juta ton PKO.