Pemerintah Perbaiki Akses Jalan di Sulawesi yang Terputus Imbas Banjir
Akses jalan yang menghubungkan Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara menuju Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah sudah bisa dilalui. Sebelumnya, masyarakat tidak bisa melalui jalan ini karena beberapa jembatan rusak akibat banjir.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pun memperbaiki Jembatan Asera yang berada di Asera Konut. Perbaikan itu dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari, Sulawesi Tenggara.
Kepala BPJN XXI Kendari Yohanis Tulak Todingrara menyampaikan, instansinya memasang jembatan bailey sepanjang 30 meter. "Kapasitas beban maksimal jembatan bailey tersebut delapan ton dan kini bisa dilewati empat kendaraan roda empat satu arah secara bergantian," kata dia dalam siaran perse, kemarin (18/6).
(Baca: Trans Sulawesi Sulteng-Sultra Lumpuh Akibat Banjir Robohkan Jembatan)
Selain Asera, BPJN memperbaiki Jembatan Rahabangga di Desa Uepai, Kabupaten Konawe. Oprit Jembatan Rahabangga sempat tergerus akibat banjir, sehingga tidak bisa digunakan. Padahal, jembatan ini menjadi penghubung Kabupaten Konawe dan Kabupaten Kolaka Timur.
Saat ini, BPJN masih memperbaiki Jembatan Woimendaa sepanjang 50,2 meter di Kabupaten Kolaka. Jembatan ini merupakan bagian dari Jalan Trans Sulawesi menuju Sulawesi Selatan. Oprit dan abutment Jembatan Woimendaa tergerus debris banjir. Pemerintah pun sudah didatangkan alat berat untuk menimbun oprit dan memperbaiki abutment sejak 11 Juni lalu.
Kementerian PUPR melakukan mobilisasi rangka jembatan bailey ada gudang peralatan di Citeureup, Bogor untuk dikirimkan ke Sulawesi Tenggara. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak akibat banjir di wilayah tersebut.
(Baca: Banjir Sulawesi Tenggara, Mentan Klaim Stok Beras Nasional Aman)
Genangan air di Jembatan Baeni II di ruas Wawatobi-Pohara juga sudah surut. Dengan begitu, jembatan ini sudah bisa digunakan kembali.
Pemerintah juga memperbaiki oprit Jembatan Woimendaa. Caranya, dengan menimbun turap atau dinding penahan dari batang pohon kelapa untuk melindungi oprit. Pemerintah juga melakukan normalisasi aliran sungai, dengan membersihkan endapan dan bangunan bekas abutmen jembatan lama.
BPJN XXI Kendari juga menggunakan alat berat dan truk untuk memperbaiki jalan yang rusak dan tertutup longsor. Jalan yang diperbaiki di antaranya ruas jalan Asera-Andowia (KM 120), rate-rate ke Kolaka di KM 122.
Yohanis mengatakan, saat ini masih ada titik ruas jalan yang tergenang air di ruas Kendari sampai Bts. Sulawesi Tengah. Di ruas Kendari-Kolaka, ada tiga titik banjir. "Pembersihan longsoran dan endapan, dan inventarisasi kerusakan dampak bencana banjir masih dilakukan," kata dia.
(Baca: Cilacap, Bali dan Papua Diguncang Gempa 5,2 hingga 5,5 SR)