Adhi Karya Jajal LRT Jalur Cibubur-Ciracas Bulan Depan
PT Adhi Karya (Persero) Tbk segera melakukan uji coba (running test) Lintas Raya Terpadu (LRT) pada trase Cibubur-Ciracas pada September mendatang. Percobaan rencananya dilakukan pada rel sepanjang dua kilometer.
Direktur Sumber Daya Manusia Adhi Karya Agus Karianto mengatakan uji coba dilakukan seiring datangnya kereta dari PT Industri Kereta Api (INKA) (Persero). Adhi Karya juga menargetkan hingga akhir tahun, pengujian akan dilakukan hingga Stasiun Cawang.
“Akhir bulan ini kereta dari INKA sudah datang, ” ujarnya saat ditemui saat keterbukaan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (21/8).
(Baca: LRT Jabodebek Lintas Cibubur-Ciracas Diuji Juli Mendatang)
Uji coba ini sebenarnya ditargetkan Adhi Karya terlaksana sejak Juli lalu. Sebelum rangkaian tersebut dikirim, PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) akan melakukan tes terhadap rangkaian kereta di Madiun. Setelah proses rampung, maka Adhi Karya bisa langsung menerima kereta untuk dijajal di lintasan sebenarnya.
Hingga 2 Agustus 2019, progres pembangunan LRT Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) sudah mencapai 64,4%. Rinciannya, lintas Cawang-Kuningan-Dukuh Atas mencapai 53%, Cawang-Bekasi Timur 58,1%, serta Cawang-Cibubur sudah mencapai 84%.
Namun Agus menjelaskan bahwa masih ada kendala pembebasan lahan untuk depo kereta seluas 11 hektare di Bekasi. Namun pihaknya menargetkan persoalan ini bisa dirampungkan pada akhir September mendatang
"Kendala utama pembebasan lahan di depo Bekasi, sekarang sudah 70% (selesai),” kata dia.
(Baca: Pembangunan LRT Jabodebek Hanya 63%, Terkendala Pembebasan Lahan)
Adhi Karya menyatakan bahwa proyek kereta ringan di wilayah ibu kota dan sekitarnya akan terus dikembangkan. Saat ini perseroan juga tengah melakukan studi untuk proyek kereta layang lain bekerja sama dengan PT. Jaya Konstruksi. Agus juga mengatakan Adhi Karya sudah mendapat persetujuan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membangun proyek ini.
"Kira-kira panjang lintasan 20 kilometer dan membutuhkan biaya Rp 15 triliun,” kata Agus.