RI Siap Terbitkan Kangaroo Bond Pertama, SUN Berdenominasi Dolar Australia

Rahayu Subekti
29 Juli 2025, 16:58
Seorang karyawan mengamati harga Surat Utang Negara (SUN) di BNI Treasury, Jakarta, Rabu (30/10/2024). Pemerintah menyerap dana sebesar Rp18,85 triliun dengan total penawaran mencapai Rp29,58 triliun dari lelang delapan seri SUN pada 29 Oktober 2024.
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Seorang karyawan mengamati harga Surat Utang Negara (SUN) di BNI Treasury, Jakarta, Rabu (30/10/2024). Pemerintah menyerap dana sebesar Rp18,85 triliun dengan total penawaran mencapai Rp29,58 triliun dari lelang delapan seri SUN pada 29 Oktober 2024.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintah Indonesia akan segera menerbitkan Kangaroo Bond yakni surat utang negara berdenominasi dolar Australia untuk pertama kalinya. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan rencana penerbitan ini akan dilakukan dalam waktu dekat.

“Jika kondisinya baik, kami berencana menerbitkannya pada Agustus,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Senin (28/7).

Saat ini, pemerintah tengah mempersiapkan penerbitan obligasi tersebut dengan melakukan pertemuan dan pembaruan informasi kepada investor di Australia. Sri Mulyani menegaskan bahwa proses ini dilakukan secara hati-hati mengingat ini adalah debut penerbitan Kangaroo Bond oleh Indonesia.

Lebih dari Sekedar Pembiayaan

Menurut Sri Mulyani, penerbitan Kangaroo Bond bukan hanya bagian dari strategi diversifikasi sumber pembiayaan, tapi juga mencerminkan hubungan ekonomi yang erat antara Indonesia dan Australia.

Hal ini juga dibahas dalam pertemuan antara Sri Mulyani dan Australian Treasurer Jim Chalmers di sela-sela pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Afrika Selatan, Jumat (18/7).

Meski begitu, Sri Mulyani belum mau menyebutkan nilai obligasi berdenominasi dolar Australia itu. “Jadi mengenai size dan detail lainnya, tunggu saja pada saat keputusan final diambil,” ujar Sri Mulyani.

Kapan Dim Sum Bond Terbit?

Tak hanya Kangaroo Bond, sebelumnya pemerintah juga tengah mengkaji penerbitan Dim Sum Bond. Namun khusus penerbitan obligasi dalam mata uang yuan atau renminbi itu masih akan menyusul.

“Untuk Dim Sum Bond, pendekatannya sama. Penerbitan direncanakan tahun 2025 dan tetap mengikuti strategi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) 2025,” kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan penerbitan Dim Sum Bond akan terus mencermati perkembangan penerimaan, belanja, serta kondisi ekonomi di kuartal III dan IV 2025. Menurutnya, pemerintah baru akan mempertimbangkan secara menyeluruh pada semester II tahun ini.

 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...