TNI Targetkan Proyek Trans Papua Rampung di Era Prabowo

Andi M. Arief
21 Juli 2025, 20:57
trans papua, kelompok kriminal bersenjata, TNI
ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra
Sebuah mobil melintas di ruas Jalur Trans Papua Wamena-Batas Batu.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Tentara Nasional Indonesia atau TNI menargetkan proyek jalan nasional Trans-Papua rampung pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Adapun andil TNI dalam proyek tersebut sebatas pada pengamanan proyek dari kelompok kriminal bersenjata atau KKB di Tanah Hitam.

Total panjang Trans Papua mencapai 4.330 kilometer dan telah mulai dibangun sejak 2014. Namun total jalan nasional yang tersambung selama lebih dari 10 tahun masa konstruksi baru mencapai 3.446 km.

"Jangan dibayangkan Papua seperti Jakarta, yang tidak ada gangguan kelompok bersenjata. Ingat, luas Papua adalah lima kali Pulau Jawa. Namun tidak semua kawasan Papua rawan kejahatan," kata Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi di Gedung Kementerian Pekerjaan Umum, Senin (21/7).

Salah satu proyek aktif Trans-Papua saat ini adalah ruas Jayapura-Wamena segmen Mamberamo-Elim sepanjang 50 Kilometer. Proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha tersebut dimenangkan PT Hutama Karya Tbk dengan investasi senilai Rp 3,3 triliun dengan masa konsesi 15 tahun.

Masa konstruksi segmen Mamberamo-Elim adalah  dua tahun dengan target penyelesaian tahun depan. Namun, Kristomei mengingatkan, salah satu tantangan pembangunan proyek tersebut adalah keamanan di sekitar kawasan pekerjaan.

Ia mencatat setidaknya ada tujuh kabupaten dengan tingkat rawan tinggi dari total 50  kabupaten/kota di Tanah Papua. Pembangunan jalan Trans Papua setidaknya telah memakan 17 korban jiwa sejak dimulai.  

Selain keamanan, Kristomei mengatakan akses komponen konstruksi menuju kawasan pembangunan cukup menantang. "Untuk mengirimkan barang dari satu tempat ke tempat lain di Papua sangat sulit karena belum ada jalan. Pembangunan jalan di sana dari nol," katanya.

Presiden Joko Widodo sebelumnya menggelar rapat terbatas soal percepatan pembangunan Papua bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka Jakarta pada Mei 2024. Rapat tersebut menyepakati perlu adanya peningkatan laju mutu pendidikan, kesehatan dan keamanan di Papua.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa mengatakan, pihaknya akan mengakselerasi dan meningkatkan program kesejahteraan di Papua. Kegiatan ini bakal dikerjakan bersama dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin selaku Ketua Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP).

“Secara bertahap kami lakukan semua pendekatan kesejahteraan, termasuk pendidikan, kesehatan yang anggarannya sudah kami masukkan ke dalam kementerian dan lembaga terkait,” kata Suharso saat ditemui seusai rapat.

Hingga Maret 2023, pemerintah telah menyalurkan anggaran sebesar Rp 1.036 triliun untuk pembangunan Papua. Besaran pendanaan itu turut memperbaiki infrastruktur di Papua lewat pembangunan jalan Trans-Papua sepanjang 3.462 kilometer (km) dan jalan di perbatasan dengan jauh 1.098 km. Pemerintah juga  membangun Jembatan Youtefa sepanjang 1,3 km di Jayapura dan peremajaan Bandara Domine Eduard Osok di Sorong.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...