Kementan Optimistis Tarif Trump Tak Ganggu Rencana Ekspor Telur Ayam ke AS

Andi M. Arief
14 Juli 2025, 20:00
telur, amerika serikat, impor
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/bar
Pekerja mengambil telur ayam ras di peternakan khusus ayam petelur di Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/6/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Pertanian atau Kementan mengatakan pemberlakuan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump tak akan menganggu ekspor telur ayam ke AS. Kementan juga mengatakan ekspor telur ke Negeri Abang Sam akan dimulai semester ini.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda mengatakan telah melakukan uji coba pengiriman telur ke AS. Namun Agung belum mengumumkan secara rinci jadwal ekspor telur ayam ke Amerika Serikat.

"Ekspor produk unggas ke Amerika saat ini masih cukup kecil rencananya. Jadi, sementara ini penambahan tarif masih belum mengganggu rencana ekspor tersebut," kata Agung di Cikarang, Jawa Barat, Senin (14/7).

Sebelumnya, Trump telah menyurati Presiden Prabowo Subianto bahwa AS akan mengenakan tarif 32% bagi produk asal Indonesia. Padahal, Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman untuk menambah volume impor beberapa komoditas dari AS seperti gandum, jagung, dan energi.

Agung mengatakan, rencana penambahan bea masuk ke Amerika Serikat tidak akan membatalkan rencana ekspor telur ayam. Walau demikian, Agung menilai pasar Amerika Serikat dapat digantikan pasar ekspor lain seperti Oman, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Bahrain, Singapura, dan beberapa negara di Asia.

Dia juga mengatakan, hasil percobaan pengiriman telur ayam ke Amerika Serikat menunjukkan kualitas telur yang dikirim harus tinggi. "Retak rambut pin tidak boleh dikirim karena akan merusak kualitas telur yang diekspor," katanya.

Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Moch. Arief Cahyono mengatakan pasokan telur ayam nasional dalam posisi surplus. Menurutnya, pengiriman telur ayam ke Amerika Serikat tidak akan mengganggu stabilitas pasokan di dalam negeri.

“Berdasarkan neraca komoditas, pemerintah siap mengirimkan 1,6 juta butir telur setiap bulan tanpa mengganggu kebutuhan dalam negeri,” ujar Arief dalam keterangan resmi, Rabu (26/3).


Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...