Menteri Dody Minta Tambahan Anggaran Rp 68,8 Trilun di 2026, Untuk Apa Saja?

Andi M. Arief
9 Juli 2025, 14:21
anggaran
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) dan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo (kiri) berjalan untuk menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/3/2025). Pertemuan tersebut membahas konsep pengelolaan sampah nasional.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengajukan tambahan anggaran Rp 68,88 triliun untuk tahun 2026. Dari jumlah itu, Rp 65,28 triliun dialokasikan untuk program teknis, termasuk Rp 17,62 triliun untuk kegiatan baru hasil penugasan Forum Perencanaan Nasional seperti pembangunan Politeknik Pekerjaan Umum dan Sistem Penyediaan Air Minum.

Tambahan anggaran juga mencakup Rp 16,92 triliun untuk pelaksanaan program prioritas Presiden Prabowo, termasuk Rp 4,92 triliun untuk pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi baru, rehabilitasi irigasi dan tingkat tersier.

“Sebanyak Rp 12 triliun akan digunakan untuk menyelesaikan kontrak tahun jamak, terdiri dari Rp 11,25 triliun untuk proyek yang dimulai tahun ini, termasuk Sekolah Rakyat dan Rp 760 miliar untuk proyek tahun depan,” ujar Dody dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR, Rabu (9/7).

Dia menyampaikan pagu indikatif kementeriannya untuk tahun anggaran 2026 sebesar Rp 70,86 triliun. Angka tersebut lebih rendah hampir Rp 69 triliun dibandingkan total kebutuhan program pekerjaan umum tahun depan yang mencapai Rp 139,74 triliun.

Dody menyampaikan bahwa fokus utama Kementerian PUPR pada tahun depan tidak akan jauh berbeda dengan tahun ini. Salah satu prioritas utama tetap pada infrastruktur jalan, khususnya preservasi jalan dan pembangunan jalan baru yang meningkatkan konektivitas antarwilayah.

"Infrastruktur jalan tahun depan akan fokus pada preservasi dan konektivitas wilayah yang mendukung ketahanan pangan," ujar Dody. 

Dari total pagu, sekitar Rp 31,8 triliun dialokasikan untuk sektor jalan. Dana ini digunakan untuk kegiatan preservasi rutin jalan nasional serta pembangunan jalan baru antarwilayah.

Dody menargetkan peningkatan kapasitas dan preservasi jalan sepanjang 1.113 kilometer. Sementara pembangunan jalan tol baru hanya sepanjang 26,54 kilometer.

"Sementara itu, infrastruktur sumber daya air akan fokus di bidang irigasi dan normalisasi sungai, karena kami arahkan untuk mencapai swasembada pangan mulai dari tahun ini dan tahun-tahun berikutnya," katanya.

Fokus Irigasi dan Normalisasi Sungai

Dody berencana tetap memperkuat jaringan irigasi hingga ke tingkat tersier atau langsung ke lahan milik petani pada 2026. Ia menargetkan pembangunan jaringan irigasi baru seluas 2.000 hektare, serta rehabilitasi jaringan irigasi pada area seluas 15.000 hektare.

Di sisi lain, tidak ada rencana pembangunan bendungan baru tahun depan. Dody hanya menyebutkan kelanjutan konstruksi 15 bendungan yang sudah berjalan.

Sementara itu, peningkatan anggaran terbesar tahun depan akan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur prasarana strategis. Anggaran Direktorat Jenderal Prasarana Strategis direncanakan meningkat hampir 170% secara tahunan menjadi Rp 13,53 triliun.

Mayoritas kegiatan pembangunan infrastruktur prasarana strategis pada 2026 akan difokuskan pada renovasi fasilitas pendidikan. Pemerintah menargetkan renovasi terhadap 2.120 unit madrasah, 27 sekolah, dan 14 perguruan tinggi. Selain itu, sebanyak 10 unit pasar juga direncanakan untuk direnovasi sepanjang tahun depan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...