Kementerian Transmigrasi Ajak Investor Wujudkan Kawasan Ekonomi Baru


Kementerian Transmigrasi mengajak para investor, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk bergabung dalam mewujudkan konsep baru transmigrasi yang berfokus pada pengembangan kawasan ekonomi berbasis kesejahteraan rakyat.
Ajakan ini disampaikan langsung oleh Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara dalam pidatonya pada International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang digelar di Jakarta, Selasa (11/6).
Menteri Iftitah menegaskan bahwa program transmigrasi saat ini tidak lagi hanya memindahkan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain. Program ini kini diarahkan untuk menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang dapat meningkatkan status sosial dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
"Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di mana pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai delapan persen. Transmigrasi menjadi salah satu motor penggerak utama untuk mencapainya," ujarnya melalui keterangan tertulis.
Untuk mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan transmigrasi, Kementerian Transmigrasi telah membentuk 2.000 Tim Ekspedisi Patriot. Tim ini bertugas meneliti dan memetakan potensi unggulan di berbagai daerah transmigrasi guna mendorong pengembangan sektor-sektor ekonomi berbasis kekuatan lokal.
"Inilah masa depan transmigrasi. Kami akan melibatkan pemikir dan peneliti terbaik dari dalam dan luar negeri untuk menggali potensi-potensi unggulan di setiap kawasan," kata Iftitah.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan komunitas internasional dalam pembangunan ini.
"Kami tidak hanya mengundang investor untuk mencari keuntungan, tetapi juga untuk menjadi mitra strategis dalam membangun masa depan bangsa," tuturnya.
Menteri Iftitah turut membagikan kisah sukses Lukman, seorang transmigran asal Purworejo yang sebelumnya menjadi relawan gempa Palu. Kini, Lukman berhasil membina petani kopi di Kawasan Transmigrasi Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dengan omzet mencapai Rp13 juta per bulan.
Kisah ini menjadi bukti nyata bahwa program transmigrasi mampu menciptakan perubahan sosial dan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.
"Kita tidak bisa berjalan sendiri. Ini adalah saat terbaik untuk menyatukan kekuatan, menjadikan bonus demografi sebagai peluang emas, dan kekayaan alam sebagai kekuatan berkelanjutan. Bersama, kita bangun Indonesia yang maju, mandiri, dan sejahtera untuk semua," ujar Iftitah.
Di sisi lain, Menteri Iftitah menyampaikan apresiasi kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan dan Infrastruktur Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), atas terselenggaranya ICI 2025. Forum ini dinilainya sebagai platform penting dalam mempercepat kolaborasi, investasi, dan inovasi infrastruktur.
Konferensi Internasional tentang Infrastruktur (ICI) 2025 bertujuan mempertemukan pembuat kebijakan, pemimpin bisnis, mitra pembangunan, dan lembaga keuangan dari dalam dan luar negeri untuk mendorong terwujudnya proyek konkret, kebijakan pendukung, serta kemitraan strategis dalam pembangunan nasional.