Danantara Ungkap 4 Perusahaan Cina Tertarik Investasi Bangun Ekosistem EV di RI

Ira Guslina Sufa
25 Mei 2025, 16:45
Danantara
Katadata/Fauza Syahputra
Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Patria Sjahrir menyampaikan paparan saat konferensi pers di Jakarta, Senin (24/3/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara menyatakan ada empat perusahaan asal Cina akan menanamkan modalnya dan membangun pabrik pengembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia.

"Banyak, tapi yang paling depan itu mungkin ada tiga atau empat, saya ga bisa sebut nama-namanya," ujar Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir dalam acara Global Business Summit on Belt and Road Infrastructure Investment di Jakarta, Minggu (25/5).

Menurut Pandu, empat perusahaan tersebut memiliki berbagai segmen ketertarikan investasi, seperti pengembangan baterai EV, pusat data, dan layanan konsumen. "Jadi nanti kita lihat satu per satu," kata Pandu lagi.

Ia menjelaskan investasi perusahaan Cina di Indonesia tak hanya memberikan dampak ekonomi saja, melainkan turut berkontribusi pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan pengetahuan teknologi informasi

Hal serupa turut disampaikan oleh  Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Mahardi Tunggul Wicaksono. Ia menyatakan sejumlah perusahaan otomotif asal Cina dan juga Eropa berkeinginan untuk menjajaki investasi pengembangan kendaraan listrik dan baterai EV. Minat itu meningkat imbas tarif importasi yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS).

"Ada beberapa produsen dari industri otomotif listrik maupun baterai listrik dari China yang sudah mulai diskusi dengan kami," kata Mahardi dalam diskusi menakar efektivitas insentif otomotif di Jakarta, Senin pekan lalu.

Menurut dia, adanya perang tarif tidak selalu membawa dampak negatif saja. Hal ini dibuktikan dengan adanya keinginan kerja sama beberapa perusahaan China dan Eropa untuk menanamkan modalnya di Tanah Air.

"Mayoritas dari Cina, dan dari Eropa juga sudah ada," kata Mahardi.

Mahardi belum bisa menjelaskan nilai investasi yang ditawarkan. Ia mengatakan pada prinsipnya perusahaan yang menanamkan modalnya di Indonesia berkeinginan untuk melanjutkan dan memindahkan investasinya ke Tanah Air.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...