Jelang Demo Ojol, Maxim Pertanyakan Tuntutan Potongan Komisi Jadi 10%

Andi M. Arief
19 Mei 2025, 18:01
Demo pengemudi ojol, maxim, demo ojol, ojek online
Katadata/Muhammad Fajar Riyandanu
Demo pengemudi ojol di Jakarta Pusat, Kamis (29/08/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Teknologi Perdana Indonesia atau Maxim mempertanyakan pihak yang mendorong revisi aturan pemotongan komisi perusahaan aplikator menjadi 10%. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 1001 Tahun 2022 telah menetapkan pemotongan komisi perusahaan aplikator ke setiap pengemudi ojek daring atau ojol maksimum 20%.

"Kenapa mereka tidak langsung menuntut agar potongan komisi ditekan menjadi 5% atau 3%? Itu pertanyaan yang kami dapatkan dari manajemen kami?" kata Dwi di Jakarta Pusat, Senin (19/5).

Pihaknya saat ini mengenakan potongan komisi hingga 13%. Menurut dia, angka tersebut telah termasuk biaya pemeliharaan sistem aplikasi, yang umumnya dibuat terpisah oleh perusahaan aplikator lainnya.

Dwi mencontohkan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk yang mengenakan potongan komisi sebesar 15% dan biaya aplikasi sebesar 5%. Selain itu, PT Grab Indonesia mengenakan potongan komisi sebesar 20% termasuk biaya aplikasi.

Maxim menggunakan pendapatan potongan komisi untuk pengembangan kantor cabang, gaji karyawan, inovasi sistem, dan rencana ekspansi layanan. "Ini yang masih tanda tanya, kenapa harus 10%?" katanya.

Asosiasi pengemudi ojol Garda Indonesia esok hari berencana melakukan demonstrasi besar-besaran yang tersebar di lima titik sekitar Jakarta. Demonstrasi ini akan diikuti oleh 25 ribu pengemudi ojol. Salah satu tuntutannya adalah potongan komisi aplikator menjadi 10%. 

Dwi mengimbau mitra pengemudi Maxim untuk menyampaikan keluh kesah secara langsung ke perusahaan aplikator. Sebab, demonstrasi yang akan digelar besok memiliki isu di luar ekosistem ojol.

"Seperti ada isu buruh tiba-tiba masuk ke ranah ojol, ada pengusaha-pengusaha daerah di bidang batu bara yang masuk ke pembahasan ekosistem ojol. Saya tidak ragu menyampaikan ini karena kami sampaikan ke teman-teman pengemudi," katanya.

Demonstrasi Disebut Tidak akan Ganggu Layanan Ojol

Business Development Representative inDrive Ryan Rwanda mengatakan demonstrasi besok tidak akan berpengaruh pada operasional perusahaan. Jumlah pengemudi inDrive yang berpartisipasi terbilang minim.

Di samping itu, Ryan mengklaim perusahaan terus melancarkan komunikasi dengan para mitra dan komunitas pengemudi ojol yang terafiliasi dengan inDriver. "Kalaupun demonstrasi besok berdampak ke inDriver, efeknya sangat kecil," katanya.

Director of 2-Wheels & Logistics Grab Indonesia Tyas Widyastuti mengatakan layanan Grab akan berlangsung seperti biasa pada esok hari. Ia menyarankan agar pengguna layanan yang merencanakan perjalanan untuk  menghindari titik-titik demonstrasi.

Sebanyak 500 ribu pengemudi ojol, taksi online, dan kurir akan menggelar aksi offbid atau mematikan aplikasi massal dan berdemo pada 20 Mei. Mereka menuntut agar biaya komisi aplikator diturunkan menjadi 10% dan menghapus program argo goceng atau aceng.

Ketua Umum Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono menyebutkan estimasi total pengemudi ojol dan taksi online yang akan berunjuk rasa sekitar 500 ribu orang, baik yang hadir langsung maupun yang offbid.

Target utama driver ojol dan taksi online yang akan diajak berdemo pada 20 Mei yakni di kota Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Manado dan Ambon.

Ia menyampaikan ribuan pengemudi dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bandung, Cirebon, Karawang, Palembang, Lampung, dan Banten Raya akan turut hadir ke Jakarta.

Demo yang disebut AKSI 205 itu bakal berpusat di Istana Merdeka, Kementerian Perhubungan atau Kemenhub, dan DPR. “Diperkirakan terjadi kemacetan panjang di sejumlah titik. Kami mohon maaf kepada masyarakat yang terkena dampak,” kata Igun dalam keterangan pers pada Jumat lalu.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...