Zulhas Ungkap Alasan Harga Kelapa RI Mahal: Diekspor ke Cina untuk Jadi Susu


Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) menjelaskan penyebab tingginya harga kelapa di dalam negeri karena permintaan ekspor meningkat, terutama dari Cina.
Zulhas mengungkapkan bahwa Cina mengolah kelapa dari Indonesia menjadi susu nabati yang kini banyak dikonsumsi sebagai pengganti susu sapi.
"Kelapa sekarang langka, karena kelapa sama teman-teman dari Cina diolah jadi susu. Jadi di Cina sekarang orang minum kopi bukan pakai susu, tapi pakai santan kelapa. Jadi kelapa mahal sekarang," kata Zulhas di Jakarta, Kamis (15/5).
Sebagai solusi jangka panjang, Zulhas mendorong para petani untuk memperbanyak penanaman pohon kelapa guna memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus mempertahankan ekspor."Solusinya tanam yang banyak," ujarnya.
Dengan tingginya permintaan itu, pemerintah memastikan tidak akan menghentikan ekspor kelapa bulat meski harga di dalam negeri tengah melonjak.
Banyak Pengusaha Lebih Pilih Ekspor
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Budi Santoso menjelaskan bahwa harga kelapa untuk ekspor memang jauh lebih tinggi dibandingkan pasar domestik. Hal ini membuat banyak pengusaha lebih memilih menjual kelapa ke luar negeri.
"Kan ini mahal karena diekspor, ya. Harga ekspor memang lebih tinggi daripada harga dalam negeri. Karena semua diekspor, akhirnya jadi langka di dalam negeri," ujar Budi.
Ia menyebut Kementerian Perdagangan telah mengadakan pertemuan dengan pelaku industri dan eksportir kelapa untuk membahas lonjakan harga ini. Namun belum ada kebijakan pembatasan ekspor yang disepakati.
Ekspor Kelapa RI Paling Banyak ke Cina
Harga kelapa bulat di Pasar Cengkareng, Jakarta Barat mengalami penurunan cukup tajam. Berdasarkan penelusuran Katadata.co.id, harga yang sebelumnya berada di kisaran Rp 20.000–Rp 25.000 per butir kini turun menjadi Rp 10.000–Rp 15.000 per butir.
Meski begitu, aktivitas ekspor kelapa tetap tinggi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor kelapa dalam kulit pada kuartal I 2025 mencapai US$ 45,6 juta, sementara ekspor kopra (daging kelapa kering) sebesar US$ 5,9 juta.
Cina menjadi negara tujuan utama dengan nilai ekspor mencapai US$ 43,1 juta, disusul Vietnam sebesar US$ 2,06 juta, Thailand US$ 299 ribu, dan negara lainnya US$ 144 ribu.