KemenPU Targetkan Sekolah Rakyat Mulai Beroperasi Juli 2025, Ini Perkembangannya


Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyampaikan bahwa jumlah Sekolah Rakyat yang ditargetkan beroperasi pada Juli 2025 masih bersifat dinamis. Meski demikian, ia mencatat sebanyak 65 unit Sekolah Rakyat hasil renovasi sekolah eksisting akan mulai beroperasi pada awal paruh kedua 2025.
Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat mencatat 53 unit Sekolah Rakyat akan menerima peserta didik baru pada tahun ajaran 2025/2026. Dody mengatakan pengoperasian Sekolah Rakyat hasil renovasi merupakan pembangunan tahap pertama.
"Kalau besok jumlah Sekolah Rakyat yang beroperasi Juli 2025 menjadi 70 unit, saya jangan dimarahi karena angka ini terus berkembang," kata Dody di Jakarta, Jumat (9/5).
Dody memberi sinyal bahwa Sekolah Rakyat tahap pertama belum akan dilengkapi asrama. Ia menjelaskan bawa semua siswa-siswi akan masuk ke asrama yang baru akan dibangun dan siap digunakan tahun depan.
Pada tahap kedua, akan dibangun 135 unit Sekolah Rakyat baru. Namun, luas lahan untuk tiap sekolah mengalami perubahan, dari sebelumnya 5 hektare per unit menjadi antara 6 hingga 10 hektare, tergantung kebutuhan lokasi.
Dengan kata lain, total luas tanah yang dibutuhkan untuk Sekolah Rakyat naik dari 675 hektare menjadi 1.080 hektare. Dody telah menyurvei lokasi Sekolah Rakyat baru tersebut dengan Kementerian Sosial.
Pembangunan Sekolah Rakyat tahap kedua ditargetkan rampung pada Juni 2026 dan beroperasi pada Juli 2026. Rencananya, Sekolah Rakyat yang baru dibangun akan menyediakan semua tingkatan pendidikan mulai dari SD sampai SMA.
"Harapannya, Sekolah Rakyat ini menekan kemiskinan menuju 0%, karena pendidikan menjadi salah satu upaya yang efektif dan efisien dalam mengentaskan kemiskinan," ujarnya.
Kebutuhan Pembangunan dan Operasional Sekolah Rakyat
Sebelumnya, pemerintah menghitung rata-rata kebutuhan untuk pembangunan dan operasional Sekolah Rakyat mencapai Rp 100 miliar per sekolah. Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar mengungkapkan ada 53 lokasi yang siap untuk menyelenggarakan Sekolah Rakyat untuk sementara.
Lokasi itu merupakan gabungan dari 41 sentra atau balai pendidikan milik Kementerian Sosial, 9 sentra pendidikan milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur, 1 di Sumatera Barat dan 2 fasilitas dari Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Surabaya, Jawa Timur.
Muhaimin mengatakan 41 aset Kementerian Sosial punya daya tampung hingga 2.546 siswa. "Yang sudah siap ada 50-an sekolah, dan kemungkinan bisa bertambah," kata Muhaimin di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (10/3).
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengumumkan bahwa seleksi penerimaan calon murid Sekolah Rakyat akan mulai dibuka pada April dan beroperasi pada Juli 2025.
Penjaringan calon murid Sekolah Rakyat akan difokuskan pada masyarakat berpenghasilan ekonomi terendah pada desil 1 dan 2 sesuai Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Kami prioritaskan yang punya minat sekolah, setelah itu ada tes kemampuan akademik,” kata Gus Ipul pada kesempatan serupa.