Menko Zulhas: Impor Gula Tetap Berjalan Sesuai Arahan Prabowo

Ferrika Lukmana Sari
27 Februari 2025, 08:33
Impor
ANTARA FOTO/Didik Suhartono/foc.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (kiri) berpose dengan warga saat pembagian makanan dan minuman gratis oleh Garda Pangan di Semolowaru Utara, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (9/2/2025). Garda Pangan membagikan berbagai makanan dan minuman secara gratis kepada masyarakat pra-sejahtera, dan makanan atau minuman itu dikumpulkan dari sejumlah hotel, restoran, usaha katering, toko roti dan lain-lain yang memiliki makanan atau minuman berlebih.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan bahwa kebijakan Indonesia tetap mengimpor gula merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Hal ini disampaikannya dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Jakarta, Rabu (26/2).

Zulkifli Hasan, yang akrab disapa Zulhas, menjelaskan bahwa pemerintah telah memutuskan untuk melarang impor beberapa komoditas utama, seperti beras, jagung, dan garam. Namun, kebijakan terkait gula mengalami perubahan.

“Gula sudah boleh (diimpor). Perintah Presiden, jadi saya tidak berani,” ujar Zulhas.

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengumumkan rencana impor gula kristal mentah (GKM) atau raw sugar sebanyak 200 ribu ton. Kebijakan ini bertujuan untuk memperkuat stok cadangan pangan pemerintah (CPP), terutama dalam mengantisipasi fluktuasi harga gula konsumsi menjelang Ramadhan dan Lebaran.

Tetap Menyerap Hasil Panen Petani

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memastikan bahwa pemerintah tetap akan menyerap hasil panen petani tebu dalam negeri. Ia juga menegaskan bahwa harga gula petani tidak akan turun meskipun impor dilakukan.

“Pemerintah telah menetapkan harga acuan penjualan (HAP) gula di tingkat petani sebesar Rp14.500 per kilogram, sementara harga di pabrik gula mencapai Rp15.700 per kilogram,” kata Arief.

Penugasan impor raw sugar akan dilakukan oleh BUMN bidang pangan, seperti ID FOOD, Perum Bulog, atau PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Namun, Arief tidak merinci kapan rencana impor ini akan direalisasikan maupun negara asal impor tersebut.

Selain impor, pemerintah juga memastikan penyerapan hasil panen dalam negeri tetap berjalan. Panen tebu nasional diproyeksikan berlangsung pada April hingga Mei 2025.

“Iya, dua-duanya dijalankan (penyerapan dalam negeri dan impor raw sugar). Panennya itu nanti di April sama di Mei, jadi tetap diserap,” kata Arief.

Dengan kebijakan ini, pemerintah berupaya menjaga stabilitas pasokan dan harga gula di dalam negeri menjelang periode konsumsi tinggi saat ramadan dan lebaran.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...