Penuhi Kebutuhan Domestik, Pan Brothers Bidik Produksi 100 Juta Masker
Produsen tekstil dan produk tekstil (TPT), PT Pan Brothers Tbk (PBRX), menargetkan dapat memproduksi 100 juta potong masker per bulan. Produk tersebut diproduksi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang sedang tinggi akibat pandemi corona.
Vice Chief Executive Officer Pan Brothers, Anne Patricia Sutanto mengatakan, saat ini perusahaan mampu memproduksi 1 juta potong masker per hari yang terdrii dari beragam jenis, baik masker kain biasa, masker dengan lapisan anti virus, anti mikroba dan anti-air.
Selain memproduksi masker, perusahaan juga memproduksi alat pelindung diri (APD) berupa baju hazmat sebanyak 10 juta potong per bulan.
(Baca: Jumlah Produsen Alkes Melonjak saat Pandemi, Tertinggi APD 567%)
Produksi jenis tersebut menurutnya akan ditingkatkan dari 30 ribu potong per hari menjadi 100 ribu potong mulai pekan depan. "Kami berupaya all out mencoba memberikan sumbangsih kepada negara dengan memproduksi APD. Sebab, dibandingkan impor, kita pun bisa memberdayakan tim sendiri," kata Anne kepada katadata.co.id, Selasa (14/4).
Anne menyebut, proses produksi seluruh alat kesehatan telah dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
Tak hanya itu, peran serta pemerintah dalam memberikan kemudahan-kemudahan berupa percepatan perizinan dan insentif fiskal menurutnya juga cukup membantu proses produksi.
Dengan adanya prosuksi masker dan APD dalam jumlah besar, dia berharap bisa membantu memenuhi kebutuhan APD tenaga medis.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat peningkatan produsen Alat Pelindung Diri (APD), hingga hand sanitizer, selama pandemi corona atau sejak bulan Februari hingga 4 April 2020 tumbuh pesat.
Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Engko Sosialine Magdalene mengatakan, banyak industri yang beralih memproduksi alat-alat kesehatan untuk keperluan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT).
(Baca: Korporasi Lawan Corona: Apple Buat Pelindung Wajah, Tesla Ventilator)
"Pelaku usaha banyak yang melakukan diversifikasi menjadi produsen APD yaitu masker, gown, dan hand sanitizer" kata Engko dalam rapat dengar pendapat yang digelar secara virtual dengan Komisi IX DPR, Rabu (8/4).
Rinciannya, produk masker telah diproduksi oleh 39 industri pada 4 April, meningkat 77% dibanding Februari 2020 lalu. Selanjutnya, produksi APD meningkat dari tiga industri pada Februari 2020 menjadi 20 industri pada 4 April atau naik 567%.
Sementara, produksi hand sanitizer meningkat 186% dari 36 industri pada Februari 2020, menjadi 103 industri pada April 2020.
Ia berharap, peningkatan jumlah produsen tersebut akan mendukung kebutuhan masker, APD dan hand sanitizer di dalam negeri. Kemenkes, ia katakan, juga mendukung produksi dengan pemberian relaksasi terhadap impor alat kesehatan, khususnya untuk penanganan pandemi corona.