Pertamina Hulu Rokan Injeksi CEOR Desember, Tambah Produksi 2.000 Barel per Hari

Mela Syaharani
24 Juli 2025, 15:46
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan menemukan sumber minyak dan gas (migas) baru di Blok Rokan
Istimewa
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan menemukan sumber minyak dan gas (migas) baru di Blok Rokan
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengatakan perusahaan akan mendapatkan tambahan produksi minyak dari hasil injeksi teknologi chemical enhanced oil recovery (CEOR).

Pejabat Sementara Potreleum Engginer Chemical SEOR, Agus Masduki, menyebutkan fase pertama komersialisasi injeksi CEOR rencananya dimulai pada Desember 2025 di sumur Minas dan Balam South. Meski diinjeksi pada Desember 2025, namun peningkatan produksi minyak baru dapat dihasilkan pada Juni 2026.

“Tambahan produksinya 1500 sampai 2000 barel per hari (bph) setelah 6 bulan (komersialisasi),” kata Agus dalam acara temu media di Jakarta, Kamis (24/7).

Namun, pada masa puncak produksi tambahan minyak yang bisa didapatkan PHR pada fase pertama ini mencapai 2800 bph.

PHR mengatakan jika injeksi CEOR tahap satu mendapatkan hasil baik, maka injeksi ini bisa diperluas ke sumur-sumur minyak lainnya yang berada di regional 1 Sumatra.

Setelah injeksi perdana pada akhir 2025, Agus juga menyampaikan PHR menargetkan injeksi penuh teknologi CEOR bisa diimplementasikan pada 2028.

“Bisa menambah 30-50 ribu bph,” ujarnya.

Dia menjelaskan angka tersebut diprediksi akan disumbang produksi minyak yang berasal dari sumur Migas di wilayah kerja Rokan.

PHR merupakan kontraktor kontrak kerja sama dengan tingkat produksi kedua terbanyak di Indonesia. Perusahaan menyebut jumlah lifting minyak hingga akhir Juni 2025 mencapai 155-160 ribu bph.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan lifting minyak bumi per 29 Juni telah mencapai 602 ribu barel per hari (bph) atau mencapai 99,5% dari target APBN 2025 yang ditetapkan 605 ribu bph. Capaian lifting Juni ini meningkat 6% atau 34 ribu bph dibandingkan data 31 Mei 2025 yang hanya mencapai 567,8 ribu bph.

Hingga akhir Mei 2025, ada beberapa kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) atau perusahaan migas yang sudah memenuhi target yang ditetapkan APBN 2025.

“KKKS tersebut adalah ExxonMobil Cepu, Pertamina Hulu Mahakam, Pertamina Hulu Sanga-Sanga, Pertamina Hulu Kalimantan Timur, dan Saka Indonesia Pangkah LTD,” kata Bahlil dalam rapat kerja bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (2/7).

Berdasarkan data Kementerian ESDM per 31 Mei 2025, Ini daftar perusahaan dengan produksi minyak terbanyak di Indonesia:
- Exxonmobil Cepu Ltd: 152.330 bph
- PT Pertamina Hulu Rokan: 152.161 bph
- PT Pertamina EP: 66.381 bph
- PT Pertamina Hulu Energi ONWJ: 24.623 bph
- PT Pertamina Hulu Mahakam: 24.320 bph
- PT Pertamina Hulu Energi OSES: 17.873 bph
- Petrochina International Jabung Ltd: 13.342 bph
- PT Pertamina Hulu Sanga Sanga: 12.599 bph
- Medco E&P Natuna Ltd: 8.495 bph
- BP Berau Ltd: 8.186 bph
- PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur: 7.665 bph
- PT Bumi Siak Pusako: 7.355 bph
- JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi: 6.424 bph
- Texcal Energy Mahato Inc: 5.979 bph
- Saka Indonesia Pangkah Ltd: 5.809 bph
- KKKS lainnya: 54.325 bph

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...