ESDM Raup PNBP Rp 117 T, Bahlil Akui Target 2025 Berat Karena Tensi Geopolitik


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 117,11 triliun hingga 30 Juni 2025. Nilai itu mencapai 46% dari target APBN sebesar Rp 254,49 triliun.
- Migas Rp 110,91 triliun
- Minerba Rp 140,46 triliun
- Panas bumi Rp 2,84 triliun
- Lainnya Rp 15,44 triliun
Melalui rincian tersebut, total realisasi PNBP dari Kementerian ESDM mencapai Rp 269,65 triliun atau 113% dari target yang ditetapkan sebesar Rp 238,39 triliun.
Capaian PNBP pada Juni 2025
Sebelumnya, ESDM mencatat PNBP dari sektor minyak dan gas bumi (migas) sebesar Rp 39,83 triliun per 1 Juni 2025. Jumlah itu setara 32,92% dari target APBN sebesar Rp 120,99 triliun.
Meski masih jauh dari target, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung tetap optimistis penerimaan migas tahun ini dapat tercapai.
“Kalau berdasarkan pengalaman kami di 2024, PNBP ESDM secara keseluruhan mencapai 118% dari target. Jadi ya mudah-mudahan bisa melebihi target,” ujar Yuliot di Kementerian ESDM, Selasa (1/7).
Untuk mengejar target, pemerintah berencana mendorong peningkatan lifting minyak dan gas. Pelaksana Tugas Dirjen Migas Tri Winarno menjelaskan capaian PNBP migas yang masih 32% dipengaruhi oleh asumsi harga minyak mentah dalam APBN.
Pada APBN 2025, asumsi Indonesian Crude Oil Price (ICP) sekitar US$ 82 per barel, dengan realisasi rata-rata sampai Mei 2025 hanya US$ 70 per barel.
Selisih harga tersebut membuat pendapatan dari penjualan minyak lebih rendah dari yang ditargetkan, sehingga turut berdampak pada penerimaan di sektor migas.