Harga Minyak Mentah RI Juni Naik Jadi US$ 69,33 per Barel Imbas Isu Geopolitik

Mela Syaharani
11 Juli 2025, 08:57
e
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
e
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan Harga Rata-Rata Minyak Mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) Juni 2025 pada level US$ 69,33 per barel. Angka tersebut naik 10,5% atau US$ 6,58 dari ICP Mei 2025 sebesar US$ 62,75/barel. 

Penatapan ini tercantum pada Keputusan Menteri ESDM Nomor 229.K/MG.03/MEM.M/2025 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Juni 2025 tanggal 3 Juli 2025. Kenaikan ICP Juni 2025 dan harga minyak mentah utama di pasar internasional dipengaruhi oleh kekhawatiran pasar pada kendala pasokan minyak mentah dunia. 

Peningkatan ketegangan geopolitik di wilayah Timur Tengah menjadi salah satu faktor penyebab. Dimulai dari serangkaian serangan udara yang melibatkan Amerika Serikat (AS), Iran, dan Israel, hingga ancaman penutupan Selat Hormuz oleh Iran yang dapat berdampak pada kelancaran arus perdagangan minyak dunia.

"Adanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah mendukung terjadinya spekulasi dan sentimen pasar yang memperkuat lonjakan harga minyak dunia di pasar berjangka, akibat pembelian minyak untuk mengantisipasi kenaikan lebih lanjut," kata Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Tri Winarno dalam siaran pers, dikutip Jumat (11/7).

Tak hanya itu, berdasarkan laporan organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) pada Juni, terdapat revisi kenaikan permintaan minyak dunia untuk kuartal 3 2025 dan full year 2025 dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya, masing-masing sebesar 0,14 juta barel per hari. Juga terdapat peningkatan permintaan minyak di AS, dikarenakan memasuki driving season atau musim mengemudi.

"Faktor lain yang menyebabkan kenaikan adalah penurunan nilai tukar dolar AS di Juni 2025, mendorong investor global untuk masuk ke komoditas minyak dan berdampak pada peningkatan permintaan minyak," ujarnya.

Selain itu, kesepakatan AS dan Cina untuk memangkas tarif impor secara signifikan pada 14 Mei hingga 14 Agustus 2025 memberikan sentimen positif di pasar, yang turut menyebabkan kenaikan harga minyak Juni.

Sementara, untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak mentah juga dipengaruhi peningkatan permintaan minyak terutama di Cina dan India. Juga ada faktor peningkatan Official Selling Price (OSP) oleh Saudi Aramco untuk ekspor minyak ke kawasan Asia pada Juni 2025, dikarenakan kondisi margin kilang regional yang kuat.

Berikut perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada Juni 2025 dibandingkan Mei 2025, mengalami kenaikan sebagai berikut:

  1. Dated Brent naik sebesar US$ 7,24/barel (bbl) dari US$ 64,22/bbl menjadi US$ 71,46/bbl
  2. WTI (Nymex) naik sebesar US$ 6,39/bbl dari US$ 60,94/bbl menjadi US$ 67,33/bbl
  3. Brent (ICE) naik sebesar US$ 5,79/bbl dari US$ 64,01/bbl menjadi US$ 69,80/bbl
  4. Basket OPEC naik sebesar US$ 6,18/bbl dari US$ 63,62/bbl menjadi US$ 69,80/bbl
  5. Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia naik sebesar US$6,58/bbl dari US$ 62,75/bbl menjadi US$ 69,33/bbl.




Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...