SKK Migas Sebut Ada 2 WK Migas Baru, Salah Satu Akan Dikelola Perusahaan Inggris


Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan Indonesia akan memiliki tambahan dua wilayah kerja (WK) migas baru dalam beberapa waktu ke depan.
Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Rikky Rahmat Firdaus, mengatakan pemerintah saat ini berharap salah satu perusahaan migas asal Inggris akan mengelola WK tersebut.
“Jadi EnQuest Plc kami harapkan menjejakan kakinya investasi Indonesia,” kata Rikky saat ditemui dalam acara Sarasehan Nasional Mendorong Keberlanjutan Industri Hulu Minyak dan Gas untuk Kemandirian Energi, Selasa (8/7).
Rikky menyebut perusahaan tersebut diharapkan akan berkolaborasi dengan perusahaan lainnya untuk melakukan pengeboran migas di wilayah Timur Indonesia, tepatnya di area Papua.
“Kami saat ini masih menunggu kepastian dari penandatanganan kontrak yang nantinya diumumkan. Tapi semoga ini menambah jumlah WK baru,” ujarnya.
Rikky mengatakan EnQuest Plc merupakan salah satu dari 25 perusahaan migas yang mengikuti investor engagement dalam acara Indonesia Petroleum Association Convex 2025 yang diadakan Mei 2025.
“Jadi 25 investor kami undang, hadir juga di situ salah satunya British Company yang hadir ada EnQuest Plc di situ,” ucapnya.
Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan ada 25 perusahaan yang berminat untuk mengelola wilayah kerja atau blok migas di Indonesia, baik skala besar maupun sedang.
“Yang besar ada TotalEnergies, Chevron sudah komitmen untuk datang, Shell juga Alhamdulillah,” kata Kepala SKK Migas Djoko Siswanto saat ditemui di sela-sela acara IPA Convex 2025, ICE BSD, Banten, Selasa (20/5).
Djoko menyebut, 25 perusahaan migas yang tertarik ini akan melakukan kegiatan eksplorasi di Indonesia. Menurut Djoko, hal ini merupakan kondisi yang bagus bagi industri hulu migas RI.
Selain eksplorasi, ada sebagian perusahaan yang juga melakukan joint study, baik yang sudah menyelesaikan ataupun tengah menjalankan prosesnya. Mantan Dirjen Migas Kementerian ESDM ini juga menyampaikan pemerintah menargetkan untuk melelang 60 blok migas selama dua tahun ke depan. Blok tersebut sebagian besar berada di wilayah Timur Indonesia.
“Karena potensi terbesar ada disana. Wilayah barat kan sudah mulai jenuh ya,” kata Djoko.
Dengan adanya ketertarikan perusahaan-perusahaan migas ini, dia mengatakan, pemerintah akan menyediakan data dengan lebih baik. Disaat yang sama, perusahaan migas yang juga memiliki teknologi maju dan alat canggih yang membuat mereka tertarik untuk melihat potensi migas di Indonesia.
“Kebijakan fiskal kita juga sangat fleksibel sekarang, dari segi perizinan pemerintah mendukung sekali. Target kita kan jelas untuk menaikkan produksi dan terbuka untuk seluruh teknologi yang bisa menaikkan produksi migas,” ucapnya.