Harga Minyak Melonjak Setelah Israel dan Iran Saling Serang

Mela Syaharani
16 Juni 2025, 09:09
harga minyak dunia, iran, israel,
ANTARA FOTO/REUTERS/Stephanie McGehee
Pedagang saham Kuwait terlihat di aula perdagangan pasar saham Kuwait Boursa di kota Kuwait, Kuwait, Senin (16/9/2019).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Harga minyak dunia naik 2% di awal perdagangan Asia, Senin (16/6). Kenaikan ini dipicu oleh saling serang Israel – Iran selama Jumat hingga Minggu, yang dikhawatirkan memicu konflik regional yang lebih luas dan mengganggu ekspor minyak dari Timur Tengah.

Harga minyak mentah Brent naik 2,3% menjadi US$ 75,93 per barel pada pukul 22.53 GMT, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 2,2%, menjadi US$ 74,60. 

Reuters melaporkan harga minyak mentah tersebut telah naik lebih dari US$ 4 di awal sesi. Harga kedua minyak acuan ini juga melonjak 7% pada penutupan perdagangan Jumat lalu.

Aksi penyerangan antara Israel dan Iran telah mengakibatkan jatuhnya korban sipil dan meningkatnya ketakutan akan konflik regional yang lebih luas. Militer kedua negara mendesak warga sipil di pihak lawan untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap serangan lebih lanjut.

Perkembangan terakhir telah memicu kekhawatiran mengenai gangguan pada Selat Hormuz, yang merupakan jalur pelayaran penting. Sekitar seperlima dari total konsumsi minyak dunia melewati selat ini, atau sekitar 18 hingga 19 juta barel per hari (bph) minyak, kondensat, dan bahan bakar.

Iran merupakan salah satu anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang saat ini memproduksi minyak sekitar 3,3 juta bph, serta mengekspor lebih dari 2 juta bph minyak dan bahan bakar.

Para analis dan pengamat menyarankan OPEC dan sekutunya, termasuk Rusia untuk memproduksi lebih banyak minyak. Hal ini bertujuan mengantisipasi segala bentuk gangguan yang terjadi pada produksi minyak Iran.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berharap Israel dan Iran dapat menjadi penengah gencatan senjata. Trump mengatakan AS akan terus mendukung Israel tetapi menolak berkomentar tentang meminta atau tidak sekutu itu untuk menghentikan serangannya terhadap Iran.

Kanselir Jerman Friedrich Merz berharap pertemuan para pemimpin G7 yang diadakan di Kanada, pada Minggu akan mencapai kesepakatan untuk membantu pencegahan peningkatan konflik sekaligus menyelesaikannya.

Sementara itu, Iran mengatakan kepada mediator Qatar dan Oman bahwa mereka tidak terbuka untuk menegosiasikan gencatan senjata saat diserang Israel.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...